Jogja
Selasa, 6 Oktober 2015 - 23:20 WIB

PENATAAN KOTA JOGJA : Kraton Berharap Tata Ruang Jogja Diperbaiki

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Parkir Membludak (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Penataan Kota Jogja diharapkan untuk diperbaiki

Harianjogja.com, JOGJA-Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X menyoroti tata ruang Kota Jogja perlu menjadi perhatian utama untuk diperbaiki.

Advertisement

“Perlu bisa mengatur tidak mesti selalu tumbuh bangunan-bangunan baru yang mungkin tidak pas,” kata Sultan usai penutupan Festival Jogja Kota Batik Dunia di Pagelaran Kraton, Senin (5/10/2015).

Sultan mengakui Pemda DIY tidak bisa mengendalikan pembangunan di Kota Jogja, namun ia berharap dalam pembangunan Pemkot untuk mempertahankan nilai budaya yang ada di Kota Jogja sebagai kota heritage dan kota toleransi atau city of tolerance. Menurutnya Jogja menjadi perhatian karena keantikannya sebagai kota tua, sehingga perlu dibuat nyaman.

Di Kota Jogja ada lima kawasan heritage, yakni Kraton, Pakualaman, Kotagede, Kotabaru, dan Malioboro. Sultan meminta jika ingin merubah bangunan yang dimiliki oleh perorangan sebaiknya diluar lima kawasan tersebut.

Advertisement

“Bagaimana Pemda ikut mandu masyarakat untuk tak bangun yang merusak lingkungan, terlebih wilayah yang banyak heritage. Kalau ada yang mau membangun bangunan baru ya di luar kawasan itu,”ucap Sultan.

Senda, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi berharap di ulang tahun Kota Jogja ke-259 ini Jogja semakin baik masyarakatnya maupun tata ruangnya, mengingat Jogja sebagai pusat urbanisasi maka perlu membudayakan toleransi dan guyub rukun. Untuk tata ruangnya mangkubumi minta pemkot meninjau ulang.

“Tata ruang wilayah kota sedikit perlu ditinjau lagi, contoh hotel di tengah pemukiman harus menjdi perhatian khusus,” harapnya.

Advertisement

Sementara itu, Walikota Jogja Haryadiu Suyuti mengucapkan terimakasih atas semua masukan dan kritikan untuk perbaikan Kota Jogja ke depan. Ia mengklarifikasi soal pembangunan hotel di Jogja selama ini sesuai regulasi, namun dalam operasionalnya ada yang belum sesuai dengan aturan.

Adapun terkait dengan kesemrawutan transportasi di Kota Jogja, Haryadi mengaku saat ini pihaknya telah berupaya sebaik mungkin. Hanya diakuinya memang transportasi publik di Jogja belum mencukupi sehingga masih banyak warga yang menggunakan kendaraan pribadi.

“Harus ada upaya selalu senantiasa optimalkan transportasi publik,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif