Sport
Selasa, 6 Oktober 2015 - 06:25 WIB

LEGENDA SEPAK BOLA : Nostalgia Ricky di Stadion Sriwedari

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Legenda sepak bola Indonesia Ricky Yacob berkunjung ke Stadion Sriwedari.

Solopos.com, SOLO — PEnyelenggaraan Piala Menpora U-14 Zona Jateng-DIY di Stadion Sriwedari, Sabtu-Minggu (3-4/10/2015), ternyata tak hanya dimanfaatkan oleh salah satu anggota Tim Transisi Kemenpora, Ricky Yacob, untuk memantau para pemain muda yang diproyeksikan mengisi skuat Timnas Indonesia U-15. Event di Stadion Sriwedari itu, juga dimanfaatkan oleh Ricky untuk bernostalgia.

Advertisement

Yah, Ricky memang punya banyak kenangan indah di Stadion Sriwedari. Terutama saat masih berstatus sebagai pemain bersama Arseto Solo di era 1980-an.

Berbagai gelar ia persembahkan bersama Arseto hingga ia pun dipanggil bergabung bersama Timnas Indonesia dan sukses mempersembahkan medali emas SEA Games 1987 di Jakarta seusai mengalahkan Malaysia 1-0 di partai final.

Advertisement

Berbagai gelar ia persembahkan bersama Arseto hingga ia pun dipanggil bergabung bersama Timnas Indonesia dan sukses mempersembahkan medali emas SEA Games 1987 di Jakarta seusai mengalahkan Malaysia 1-0 di partai final.

“Dulu kalau main sama Arseto ya di sini [Stadion Sriwedari]. Penontonnya penuh. Bahkan pernah mencapai 14.000 penonton dan jadi rekor penonton terbanyak di Sriwedari,” ujar Ricky saat berbincang dengan Espos di Stadion Sriwedari, Sabtu lalu.

Ricky mengaku penonton sepak bola pada masanya dengan sekarang jauh berbeda. Dulu suporter yang hadir murni ingin menyaksikan permainan timnya tanpa ada tendensi apa pun.

Advertisement

“Dulu kalau kami main bagus yang disoraki, tapi kalau jelek yang dicemooh. Suporternya tidak ada tendensi dengan salah satu tim dan murni ingin melihat permainan sepak bola. Sikap itu pun membuat penonton dari daerah mana pun tidak takut untuk hadir ke Sriwedari,” imbuh Ricky.

Selain mengkritisi sikap suporter saat ini, dalam kesempatan itu Ricky juga meminta para pengurus sepak bola di Kota Solo lebih giat dalam melakukan pembinaan terhadap pemain muda. Ia berharap Kota Solo bisa kembali menelurkan talenta-talenta berbakat yang bisa bermanfaat bagi Timnas Indonesia seperti era 1980an.

Untuk itu, ia pun meminta pengurus Askot PSSI Solo lebih giat dalam menggelar kompetisi bagi para pemain di segala jenjang usia.

Advertisement

“Tidak seperti sekarang, ada turnamen saja baru kelihatan pemainnya. Kalau bisa ya dari Askot sendiri yang rutin menggelar kompetisi. Bukan turnamen. Kompetisinya mulai dari usia dini lah, dari siswa SSB [sekolah sepak bola]. Kalau seperti itu, maka Solo akan banyak melahirkan talenta-talenta yang berbakat,” imbuh pemain yang pernah merasakan kompetisi di Negeri Sakura, Jepang, itu bersama Gamba Osaka. (Imam Yuda/JIBI/Solopos)

Legenda sepak bola Indonesia Ricky Yacuby saat berkunjung ke Stadion Sriwedari. JIBI/Solopos/dok

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif