SOLOPOS.COM - Batik Solo Trans (BST). (Dok/JIBI/Solopos)
Rekayasa lalin Solo, Batik Solo Trans akan diterapkan melawan arus di Jl. Slamet Riyadi.
Solopos.com, SOLO–Rencana pemberlakuan sistem contra flow atau melawan arus di Jl. Slamet Riyadi untuk jalur Batik Solo Trans (BST) diseriusi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo.
Penerapan ini dinilai mampu meningkatkan pelayanan transportasi umum dari arah timur ke barat. Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Ari Wibowo, tengah menyusun kajian pemberlakuan contra flow di Jl. Slamet Riyadi.
“Kajian ini diharapkan segera rampung dan bisa direalisasikan pada tahun ini,” kata dia ketika dijumpai di Balai Kota, Selasa (6/10/2015).
Ari mengatakan kajian contra flow dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak terkait, seperti kalangan akademisi. Selama ini, Ari menuturkan realisasi rencana contra flow menunggu kesiapan BST yang bakal melewati di jalur tersebut.
Ia menilai aktivitas warga di jalur utama Jl. Slamet Riyadi sangat tinggi. Sementara pelayanan transportasi umum belum bisa digarap maksimal.
Menurut dia, dengan wacana pemberlakukan sistem contra flow ini akan mampu meningkatkan jumlah penumpang BST di Jl. Slamet Riyadi.
“BST yang lewat itu hanya satu arah saja, tapi kalau ini bisa bolak balik artinya bisa menambah pelayanan bagi warga,” ujar dia.
Selain menyiapkan contra flow Jl. Slamet Riyadi, Ari mengurai ada beberapa agenda yang tengah dikejar pada tahun ini, di antaranya perubahan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Kota Bengawan.
Salah satunya perubahan arus lalu lintas di Jl. Kapten Patimura menjadi satu arah. Pemberlakukan satu arah ini mulai dilaksanakan sejak Senin (5/10/2015).