Kurs rupiah pagi ini berada di level Rp14.182 dan cenderung menguat.
Solopos.com, JAKARTA – Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Selasa (6/10/2015) rupiah menguat 21 poin atau 0,14% ke Rp14.482/US$.
Rupiah makin menguat tajam, diperdagangkan menguat 147 poin atau terapresiasi 1,01% ke Rp14.356 per dolar AS saat bursa saham dibuka
Dilaporkan JIBI/Bisnis pagi ini rupiah terus melesat. Pada pukul 09.08 WIB, rupiah telah melonjak 321 poin atau menguat 2,21% ke Rp14.182 per dolar AS
Dilaporkan JIBI/Bisnis pagi ini rupiah terus melesat. Pada pukul 09.08 WIB, rupiah telah melonjak 321 poin atau menguat 2,21% ke Rp14.182 per dolar AS
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi penguatan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (6/10/2015) agak tertahan.
“Hari ini rupiah mungkin sedikit tertahan penguatannya, walaupun dalam jangka pendek ruang penguatan masih tersedia,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (6/10/2015).
Di sisi lain, ujarnya, euro melemah setelah angka pertumbuhan penjualan ritel melambat di Agustus.
“Kesepakatan yang dicapai pada trans-pacific partnership berpeluang mendorong percepatan pemulihan ekonomi AS, sehingga muncul sedikit perbaikan prospek yang mendorong penguatan dolar,” kata Rangga dalam risetnya.
Rupiah menguat tajam berasama mata uang lain di Asia kemarin, menyusul pelemahan dolar.
Diikuti penurunan yield SUN serta penguatan tajam IHSG. Suku bunga antar bank juga mulai turun, setelah sempat melonjak tajam minggu lalu. Menandakan kondisi likuiditas jangka pendek mulai pulih.
“Faktor eksternal sepertinya lebih mendominasi penguatan rupiah, dibandingkan faktor domestik,” ujar Rangga.
Dari domestik, muncul sedikit optimisme terhadap gelontoran kebijakan ekonomi pemerintah jilid II.
Akan tetapi, tambahnya, kemarin World Bank mengikuti langkah ADB untuk memangkas proyeksi pertumbuhan Indonesia menjadi hanya 5,3% YoY di 2016.