Jatim
Selasa, 6 Oktober 2015 - 23:05 WIB

KEMARAU 2015 : Dinas ESDM Bojonegoro Andalkan Geolistrik Temukan Sumber Air

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Survei geolistrik (olx.co.id)

Kemarau 2015 yang membuat sebagian wilayah Bojonegoro kekeringan dihadapi Dinas ESDM setempat dengan mencari sumber air baru dengan metode geolistrik.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menerapkan metode geolistrik untuk menemukan potensi sumber air tanah di Kecamatan Tambakrejo yang mengalami kekeringan selama musim kemarau 2015 ini.

Advertisement

“Pelaksanaan survei geolistrik di Kecamatan Tambakrejo dilaksanakan sejak sehari lalu sampai hari ini,” kata Kepala Dinas ESDM Pemkab Bojonegoro Agus Supriyanto di Bojonegoro, Selasa (6/10/2015).

Ia menjelaskan survei geolistrik di Kecamatan Tambakrejo itu dilakukan atas permintaan Pertamina EP Cepu (PEPC), yang masuk wilayah kerjanya dalam pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (TBR). “Hasil survei geolistrik akan dimanfaatkan PEPC untuk melakukan pengeboran air tanah di Kecamatan Tambakrejo,” jelas dia.

Menurut dia, PEPC sudah pernah melakukan pengeboran air tanah di sembilan lokasi di Kecamatan Tambakrejo, dengan kedalaman sekitar 80 meter, tapi tidak berhasil menemukan air tanah. “PEPC mencari air, karena akan dimanfaatkan membantu warga yang mengalami kesulitan air bersih di wilayah kerjanya,” ucapnya.

Advertisement

Ditanya hasil survei yang sudah dilakukan di Kecamatan Tambakrejo, katanya, tidak bisa langsung diketahui, sebab data yang diperoleh harus diperiksa di sebuah laboratorium di Bandung. “Hasil survei geolistrik tidak bisa langsung serta merta diketahui, sebab harus diperiksa di sebuah laboratorium di Bandung,” katanya menegaskan.

Pernah Berhasil
Pihaknya, sudah pernah melakukan survei geolistrik di daerah yang mengalami kekeringan, di sejumlah desa, antara lain di Kecamatan Sumberrejo, dan Sekar dan menemukan 30 titik yang memiliki potensi air tanah. “BPBD sekarang mengerjakan pembuatan sumur bor air tanah berdasarkan data survei geolistrik,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sujarwo menyatakan sudah melakukan pengeboran sumur air tanah dengan kedalaman maksimal 80 meter di sembilan titik di Kecamatan Sekar dan Sumberrejo. “Hasilnya sebagian besar bisa menemukan sumber air. Bahkan, di Kecamatan Sumberrejo, airnya sudah dimanfaatkan warga selama kemarau 2015 ini,” ucapnya.

Advertisement

Ia menambahkan pengeboran sumur bor air tanah mengacu data survei geolistrik terus dilakukan selama musim kemarau 2015 ini. “Pengeboran air tanah terus berlanjut, sebab kami memiliki pengeboran air tanah sendiri,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif