Soloraya
Selasa, 6 Oktober 2015 - 09:40 WIB

KEBAKARAN MERBABU : 270 Ha Lahan Hutan Hangus

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota sukarelawan menyisir jaringan pipa air milik warga di hutan Gunung Merbabu yang rusak dan hangus akibat terbakar, Sabtu (3/10/2015). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Kebakaran Merbabu, menyebabkan 270 ha lahan hutan hangus.

Solopos.com, BOYOLALI–Kebakaran di Gunung Merbabu yang terjadi sejak Minggu (27/9/2015), telah menghanguskan hingga 270 hektare lahan hutan. Komandan SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengatakan kobaran api sudah merambah ke kawasan hutan lindung dan lahan warga.

Advertisement

“Kami perkirakan total hutan yang sudah terbakar ada 270 hektare,” kata Kurniawan, kepada Solopos.com, Senin (5/10/2015).

Kebakaran hutan Gunung Merbabu terjadi wilayah Ampel, tepatnya sektor Ngagrong. Namun, saat ini terdeteksi titik api mulai muncul d kawasan Wekas, Kabupaten Magelang dan Tekelan, Kabupaten Semarang.

Untuk kobaran api di wilayah Desa Sampetan dan Desa Ngargoloka, Ampel, bahkan sudah merambah hutan lindung dan areal pertanian warga. Kurniawan mengakui kebakaran di Gunung Merbabu sulit dipadamkan. Kobaran api terus merembet ke utara. Medan yang berat hingga minimnya bantuan logistik membuat upaya pemadaman menjadi semakin berat.

Advertisement

Personel gabungan baik dari unsur TNI, sukarelawan, BPBD, BTNGm, Basarnas, dan unsur masyarakat lainnya  mulai kelelahan karena sudah sepekan bekerja memadamkan api.

Sebanyak 60-an petugas gabungan naik ke lokasi kebakaran setiap harinya dan baru turun pada petang hari.

Ketua Remaja Pecinta Alam (Rempala) Merbabu, Joko Yuwono, menjelaskan saking besarnya api yang masih membakar hutan, kepulan asap tebal masih terlihat dari lereng gunung di wilayah Kecamatan Ampel. Kepulan asap terlihat dari sejumlah titik.
“Titik api menyebar. Kondisi ini yang membuat api sulit dipadamkan.”

Advertisement

Untuk sementara ini, BPBD masih menyimpulkan kebakaran yang terjadi di Gunung Merbabu disebabkan oleh ulah pendaki yang kurang bertanggung jawab.

Di musim kemarau, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu telah menutup jalur pendakian hingga awal musim penghujan. Namun, banyak pendaki yang nekat naik lewat jalur-jalur tikus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif