Soloraya
Senin, 5 Oktober 2015 - 19:40 WIB

LAYANAN PDAM SOLO : Inilah 7 Kelurahan Masuk Zona Merah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos/Dok.)

Layanan PDAM Solo, Forkompamta Solo memetakan tujuh kelurahan masuk zona merah dengan keluhan air macet.

Solopos.com, SOLO–Forum Komunikasi Pelanggan PDAM Kota Surakarta (Forkompamta) memetakan tujuh kelurahan di Kota Bengawan masuk dalam zona merah dengan keluhan air macet paling tinggi. Kelurahan tersebut antara lain Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kelurahan Jebres, Jebres, Kelurahan Pucangsawit, Jebres, Kelurahan Pasar Kliwon, Pasar Kliwon, Kelurahan Joyotakan, Serengan, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, dan Kelurahan Laweyan, Laweyan.

Advertisement

Ketua Forkompamta Joko Prastowo mengatakan air PDAM di tujuh kelurahan tersebut sering macet dan kualitas airnya buruk. Selain itu, di wilayah tersebut pelanggan juga sering mengadu mengenai ketidaklancaran air PDAM. Bahkan ada beberapa kelurahan yang dalam sepekan air PDAM tidak mengalir.

Joko mengatakan saat melakukan sosialisasi bersama pelanggan di setiap wilayah, Forkompamta selalu menerima keluhan dari pelanggan.

“Selalu ada pelanggan yang mengeluh soal pelayanan air bersih. Saat ada keluhan, kami langsung menginformasikan ke PDAM, supaya langsung mendapat penanganan,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (4/10/2015).

Advertisement

Mengenai pelayanan PDAM, Joko berharap PDAM terus meningkatkan pelayanan dan memperbaiki kualitas air untuk pelanggan. Selain itu, jika ada keluhan dari pelanggan harus segera ditindaklanjuti supaya kebutuhan air bersih terpenuhi.

Joko menambahkan PDAM seharusnya tidak menambah pelanggan ketika belum ada penambahan debit air. Menurut dia, selama ini PDAM terus menambah pelanggan, namun hal itu tidak diimbangi dengan penambahan debit air.

“Sumber air baku terbatas, tetapi jumlah pelanggan membengkak, tentu ini tidak seimbang,” ujar Joko.

Advertisement

Koordinator Forkompamta wilayah Serengan dan Laweyan, Pramono, mengatakan dalam sebulan sedikitnya ada 60 keluhan mengenai pelayanan dari pelanggan.

Keluhan tersebut biasanya langsung disampaikan ke PDAM untuk bisa mendapatkan penanganan.

Kepala Urusan Pelayanan Pelanggan PDAM Solo, Bayu Tunggul, mengatakan sebenarnya antara pelanggan yang keluar dan masuk itu seimbang, sehingga tidak ada istilah kelebihan pelanggan. Dia mengklaim hanya pelanggan di wilayah tertentu saja yang kesulitan mendapatkan air PDAM. Hal ini dilihat dari kondisi dan letak geografis wilayah tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif