News
Senin, 5 Oktober 2015 - 07:40 WIB

KISAH TRAGIS RIDER BMX : Tewas di Run Ketiga, Ini Kronologi Kematian Taufan

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - M. Taufan Munggaran (Instagram.com)

Kisah tragis rider BMX Taufan meninggalkan kesedihan bagi orang-orang terdekatnya.

Solopos.com, JAKARTA — Sebelum akhirnya meninggal, rider BMX M. Taufan Munggaran, 17, sempat lolos di dua run saat babak semifinal di kompetisi Indonesia Open X Sports Champions (IOXC) ketujuh di Convention Hall Telkom University, Sabtu (3/10/2015).

Advertisement

Menurut Pembina Bandung BMX yang juga salah satu pembimbing Taufan, Asep Tubagus Trisnadi, di run pertama aksi freestyle-nya berhasil.

“Triknya macam-macam. Nah di run kedua, dia pakai trik no handler, terjatuh, tapi tidak apa-apa, itu biasa. Kejadian [yang menewaskannya] terjadi di run ketiga. Dia kayanya menikmati aksi terbangnya sehingga telat melepaskan setang yang berada di perut saat mendarat,” ujar Apep, panggilan akrabnya, di Telkom University, Minggu (4/10/2015), sebagaimana dilansir Detik.

Apep menyatakan aksi terakhir Taufan di kompetisi IOXC kali ini sangat bagus. “Dia bagus sekali. Dia hebat, di usianya, dia sudah rider pro,” tandasnya.

Advertisement

Taufan sudah menggeluti olahraga ekstrim ini sejak kelas 6 sekolah dasar (SD). “Dia sudah lima tahun di dunia ini, sejak SD. Sejak kecil sudah terlihat bakatnya,” jelas Apip.

Berbagai kejuaraan pernah diikuti Taufan. Ia  juga tercatat kerap memenangi sejumlah kompetisi. “Sebenarnya dari sini, dia sudah siap bertanding lagi di Bali beberapa bulan lagi,” kata Apep.

Kepergian Taufan meninggalkan duka di komunitas BMX. “Kami sangat kehilangan, dia rider potensial,” ujar Apep.

Advertisement

Menurut Apep, sebenarnya posisi Taufan jatuh tidak fatal. “Makanya kita kaget saat dia terjatuh setelah berdiri. Mungkin tekanan setangnya sangat kuat,” katanya.

Tim medis lalu membawa Taufan dengan ambulans ke Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah, namun di perjalanan, siswa kelas 1 sekolah menengah atas (SMA) di Bandung itu mengembuskan napas terakhirnya.

“Taufan itu anak tunggal dan yatim. Saat kita kabari ke keluarganya, ibunya histeris,” terang Apep. Minggu pagi, jasad Taufan sudah dikuburkan di tempat pemakaman umum (TPU) tak jauh dari rumahnya, di Jalan Kebon Gedang Kiaracondong, Bandung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif