Jogja
Minggu, 4 Oktober 2015 - 12:20 WIB

PENYELUNDUPAN : Lobster Sitaan Senilai Rp500 Juta Dilepas ke Laut, Mayoritas Lobster Dalam Kondisi Mati

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Badan Karantina Ikan menunjukkan lobster yang akan diselundupkan, Kamis (1/10/2015). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Penyelundupan Sleman berupa lobster akhirnya dilepas di Gunungkidul.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Petugas Karantina Ikan Bandara Adi Sutjipto melepaskan 534 ekor lobster di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Tanjungsari, Jumat (2/10/2015). Upaya ini merupakan tindak lanjut dari pengungkapan kasus penyelundupan ke Singapura yang ditemukan petugas bandara pada Kamis (1/10/2015). (Baca Juga : PENYELUNDUPAN SLEMAN : Pelaku Ubah Kargo Udang Segar Jadi Lobster)

Advertisement

Sayangnya, saat dilepas banyak lobster dalam keadaan mati. Diduga kondisi itu terjadi karena wadah penampungan yang mengalami kebocoran sehingga banyak lobster yang mengalami stres.

Penyidik kantor Karantina Ikan Bandara Adi Sutjipto, Haryanto tidak menampik saat dilepas banyak lobster yang mati. Kendati demikian, menurut dia, hal itu bukan menjadi masalah, karena bangkai lobster bisa dijadikan rumpon untuk pakan ikan.

“Yang sehat langsung dilepas ke laut. Sedangkan yang stress akan dilakukan proses adaptasi dan observasi untuk kemudian dilepaskan,” kata Haryanto kepada awak media, Jumat kemarin.

Advertisement

Dia  mengungkapkan, lobster-lobster yang dilepas merupakan hasil sitaan petugas bandara pada Kamis, kemarin. Rencananya, ratusan ekor lobster itu akan dikirim ke Singapuran, namun oleh petugas berhasil digagalkan.

“Kita sudah kantongi pelaku dan saat ini masih dalam upaya pemeriksaan. Kami juga berusaha mencari dari mana hewan-hewan itu berasal,” katanya lagi.

Dia menjelaskan, pengungkapan itu berdasarkan  Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 1/PERMEN-KP/2015  tentang pembatasan penangkapan lobster, rajungan dan kepiting. Saat dilakukan pemeriksaan lobster-lobster itu belum memenuhi persyaratan untuk dijual karena bobotnya masih kurang dari 200 gram. “Terpaksa kita amankan dan sebagai tindak lanjutnya langsung kita lepas di laut. dari hasil taksiran ini, upaya penyelundupan ini berpotensi merugikan negara sekitar Rp500 juta,” ungkap dia.

Advertisement

Sementara itu,Tokoh Konservasi Lobster di Pantai Sepanjang Nur Wahyudin yang ikut dalam pelepasan mengungkapkan, keberhasilan dalam pelepasan ini tergantung dengan proses adaptasi yang dilakukan. Jika sampai mengalami kegagalan, maka hasilnya tidak akan signifikan.

“Lobster-lobster itu tidak langsung dilepas, tapi diberikan di tempat khusus untuk proses adaptasi. Setelah bisa menyatu dengan lingkungan di Pantai Sepanjang baru dilepas ke laut,” kata Nur Wahyudin.

Dia menjelaskan, melihat kondisi lobster yang sudah dalam kondisi tidak sehat, maka dibutuhkan penanganan khusus. adapun cara yang dilakukan, lobster-lobster itu diberikan blower sebagai tambahan oksigen untuk mempercepat proses pemulihan. “Harus ditangani dengan hati-hati, karena kondisinya sudah banyak yang lemas. Jika salah, bisa-bisa pelepasan itu jadi sia-sia dan banyak yang mati,” tutur dia

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif