Soloraya
Minggu, 4 Oktober 2015 - 09:10 WIB

PEMBUNUHAN WONOGIRI : Keluarga Bocah SD Masuk Kategori Tidak Mampu, Warga Iuran

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi rumah Istanto dan istrinya Sri Rasemi, orangtua korban Arif Murdika, 9, berdinding kayu dan bambu sepi setelah ditinggal pemiliknya ke Polsek Bulukerto. Orangtua korban, Jumat (2/10/2015) masih dimintai keterangan oleh penyidik. (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Pembunuhan Wonogiri dengan korban bocah SD berhasil diungkap polisi.

Solopos.com, WONOGIRI — Arif Murdika, 9, bocah kelas III SD Bulurejo, Bulukerto, Wonogiri tewas di tangan tetangganya, Kamis (2/20/2015). Arif tewas di tangakn Riki Fajar S, karena dimintai uang Rp2.000, sementara Arif tak memiliki uang tersebut.

Advertisement

Keluarga Arif Murdika masuk kategori keluarga tidak mampu. Warga pun menghimpun dana peduli Arif untuk diberikan kepada keluarga.

Ratusan warga Kecamatan Bulukerto dan luar daerah berbondong-bondong ke jembatan dan rumah pelaku. Objek jembatan Mahbapang tempat penemuan mayat siswa SDN Bulurejo, Arif Murdika, 9 dan rumah pelaku pembunuhan, Riki, 29, warga Dusun Soko, Desa Bulurejo, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri didatangi warga.

Selain kedua lokasi itu, ratusan warga juga mendatangi rumah orangtua korban yang tak jauh dari rumah pelaku. Sekretaris Desa Bulukerto, Bambang Tetuko (bukan Samekto), kepada Solopos.com, Jumat (2/10/2015), bercerita, sejak Jumat pagi lokasi jembatan dan rumah pelaku paling banyak dikunjung warga.

Advertisement

“Ratusan warga berkerumun dan ingin melihat dari dekat tempat pembuangan mayat siswa SDN kelas III dan rumah pelaku.”

Bambang menyatakan, ratusan warga terus berdatangan hingga Jumat sore. Bambang mengaku tak tidur dua malam untuk membantu mencari pelaku pembunuhan siswa SDN kelas III, Arif Murdika. Sekdes Bulurejo itu mengatakan, penangkapan pelaku berbarengan dengan kedatangan peti jenazah korban Arif ke rumah duka.

“Peti mati tiba di rumah korban Kamis sekitar pukul 22.00 WIB. Kedatangan jasad korban malam-malam karena usai diautopsi ke RSUD dr Moewardi, Solo. Setiba peti jenazah di rumah duka, pelaku ditangkap di rumah istrinya di Desa Geneng.”

Advertisement

Lebih lanjut Bambang bercerita, dirinya membantu polisi menangkap pelaku sedangkan peti jenazah diurusi Kades Bulurejo, Sunarto. “Jenazah korban Arif sudah dimakamkan Kamis malam.”

Camat Bulukerto, Misrom mengaku prihatin. Menurutnya, Istanto dan Sri Rasemi, orangtua korban Arif Murdika yang akrab dipanggil Dika masuk kategori keluarga tidak mampu. Rumah orangtua korban, ujarnya, berdinding kayu dan bambu serta beralaskan tanah. “Kondisi rumah memang memrihatinkan. Dinding rumah berlubang-lubang dan masuk rumah tak layak huni.”

Pihaknya sudah mendata rumah Istanto dan Sri Rasemi dalam program RTLH (rumah tak layak huni). Camat dan Kades Bulurejo, Sunarto, Jumat pagi pergi ke Rumas Sakit Amal Sehat (RSAS) Slogohimo untuk membayar beaya perawatan jenazah korban namun tetes air mata yang keluar.

Pasalnya, manajemen RSAS Slogohimo membebaskan biaya perawatan jenazah korban. Pejabat Humas RSAS Slogohimo, Imawan Haris mengatakan dirinya bersama warga menghimpun dana peduli Arif. “Hasilnya sudah diserahkan ke orangtua korban usai Salat Jumat tadi.” 

Advertisement
Kata Kunci : Pembunuhan Wonogiri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif