Longsor Guatemala menimpa permukiman di pinggiran Guatemala City.
Solopos.com, SANTA CATARINA PINULA – Puluhan orang dinyatakan tewas dalam musibah tanah longsor di pinggiran Kota Guatemala, Guatemala, Kamis (1/10/2015) waktu setempat. Sementara ratusan orang lainnya hilang.
AFP sebagaimana dilansir Detik, Minggu (4/10/2015), menyebut sedikitnya 69 orang dipastikan tewas dalam tragedi longsor di Guatemala. Sementara 300 orang masih dilaporkan hilang.
Di sisi lain, Reuters melaporkan 86 korban tewas tertimbun longsor, sedangkan 350 orang lainnya masih dalam pencarian. Korban tewas diprediksi terus bertambah.
Di sisi lain, Reuters melaporkan 86 korban tewas tertimbun longsor, sedangkan 350 orang lainnya masih dalam pencarian. Korban tewas diprediksi terus bertambah.
Tanah longsor ini melanda kota Santa Catarina Pinula dan desa kecil El Cambray II, yang berjarak 15 kilometer dari Guatemala City. Sekitar 34 orang berhasil diselamatkan dari puing longsor dalam keadaan hidup, sedangkan 25 orang lainnya mengalami luka-luka akibat bencana alam ini.
Juru bicara dari pemadam kebakaran yang memimpin upaya evakuasi, Julio Sanchez, mengatakan, para korban tewas terdiri atas anak-anak, termasuk bayi-bayi yang baru lahir. Mereka ditemukan di kawasan Santa Catarina Pinula.
Sementara di lokasi kejadian, warga yang selamat berdiri dalam antrean di luar kamar mayat atau di dekat lokasi penggalian untuk mencari anggota keluarganya.
“Ini adalah hal terburuk yang terjadi pada kami,” kata Ana Maria Escobar, 48, seorang ibu rumah tangga. Ia menangis saat menunggu berita dari 21 anggota keluarganya yang hilang.
“Sejauh ini hanya adik ipar telah ditemukan,” tambahnya yang telah pindah dari kawasan itu tahun lalu.
Gaby Ramirez, 18, seorang kurir mencari kakaknya dengan sekop di tangan. “Saya tidak berharap untuk menemukan dia hidup, tapi saya berharap untuk menemukan tubuhnya dan menguburkannya,” katanya.
Sementara pemerintah setempat tak berhenti berharap dapat menemukan korban yang masih hidup. “Harapan adalah hal terakhir yang bisa Anda pikirkan. Kami berharap untuk menemukan seseorang hidup-hidup,” kata Menteri Pertahanan Guatemala Williams Mansilla.
Musim penghujan yang tengah melanda Guatemala, sejak Mei hingga November, memang sering memicu insiden. Dalam insiden lainnya akibat hujan deras di Guatemala, tercatat 8 orang tewas. Sedangkan berbagai insiden saat musim penghujan tahun lalu menewaskan 29 orang dan merusak lebih dari 9.000 rumah warga.