News
Minggu, 4 Oktober 2015 - 23:20 WIB

KARYA MAHASISWA : Mahasiswa UII Rancang Qur'animasi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tampilan aplikasi Qur'anisasi (Istimewa)

Karya Mahasiswa UII ini tergolong kreatif, yakni aplikasi untuk belajar huruf hijaiyah

Harianjogja.com, SLEMAN – Dulu belajar membaca Al-Qur’an bisa dilakukan bersama-sama dengan teman-teman sebaya di masjid. Tentu saja karena kebersamaan membuat banyak anak senang belajar bersama huruf hijaiyah.

Advertisement

Namun, dewasa ini, anak-anak sangat susah belajar huruf hijaiyah. Banyaknya hiburan dan wahana permainan digital yang ada, seringkali mengalihkan perhatian dan minat anak-anak untuk mempelajari huruf-huruf Al-Qur’an tersebut.

Bahkan kini, tidak jarang masih banyak terdapat anak-anak yang belum bisa dan belum mampu untuk melafalkan dan membedakan huruf-huruf hijaiyah. Tidak jarang di antara mereka sama sekali tidak dapat membaca Al-Qur’an atau buta huruf hijaiyah.

Hal ini yang membuat lima mahasiswa UII, salah satunya Firman Bhakti Bahari membuat aplikasi yang bisa dipakai dan mempermudah anak-anak dalam membaca Al-Qur’an.

Advertisement

Firman mengaku jika permasalahan ini dibiarkan terus menerus, maka tidak menutup kemungkinan anak-anak muslim ini dapat tumbuh dengan pengetahuan agama yang terbatas karena tidak dapat mempelajari Al-Qur’an.

“Makanya kami membuat Qur’animasi. Qur’animasi merupakan metode pembelajaran Al-Qur’an yang mengenalkan huruf hijaiyah, huruf sambung, dan metode menghafal surat-surat pendek kepada anak-anak dengan visualisasi dan gabungan animasi yang menyenangkan”, kata Firman di Kampus UII, Jumat (2/10/2015).

Di samping mengenalkan huruf hijaiyah lewat media visual yang dipancarkan dengan proyektor, anak-anak juga diajak menggambar dan menulis huruf tersebut dengan crayon. Metode yang digagasnya ini bersifat melengkapi metode pembelajaran klasikal yang telah ada.

Advertisement

Menurut Firman, dia bersama empat kawannya, yakni Alvian Imron Rosadi, Kamal Adyasa, Purnama Akbar, dan Irvan Lazuardi menggarap Qur’animasi selama sebulan. Animasi ini bisa sangat interaktif.

“Diharapkan dengan metode kami, anak-anak bisa lebih mudah memahami dan tidak bosan saat belajar huruf-huruf hijaiyah sehingga timbul perasaan cinta pada Al-Qur’an,” kata Alvian.

Alvian menambahkan metode Qur’animasi ini telah diterapkan di salah satu taman pendidikan Al-Qur’an (TPA) yang ada di wilayah Sleman. Menurunnya respon anak-anak TPA ketika diajarkan dengan metode ini sangat antusias karena melibatkan media visual dan cara-cara yang menarik.

“Kami berharap setelah diajarkan Qur’animasi, adik-adik tambah semangat untuk menghadiri TPA dan dengan semangatnya tersebut mejadikan mereka gemar membaca Al-Quran sehingga dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar”, kata Alvian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif