Jatim
Minggu, 4 Oktober 2015 - 13:05 WIB

CAR FREE DAY MADIUN : Siswa Mengaku Terpaksa ke CFD Madiun…

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ramainya arena Car Free Day (CFD) Madiun, Minggu (4/10/2015). Jumlah pengunjung CFD Madiun meningkat setelah kehadiran para siswa yang menyaksikan pentas di panggung pertunjukan. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Car Free Day Madiun semakin meriah karena dipadati pengunjung, tapi mengapa banyak siswa sekolah menengah terpaksa datang ke arena tanpa kendaraan bermotor itu?

Madiunpos.com, MADIUN — Ribuan siswa dari berbagai SMP di Kota Madiun hadir di arena car free day (CFD), Jl. Pahlawan, Kota Madiun, Minggu (4/10/2015). Mereka berseragam kaus olahraga sekolah masing-masing.

Advertisement

Salah seorang siswa SMPN 12 Madiun, Ihzan, mengungkapkan sekolah meminta para siswa hadir di Jl. Pahlawan untuk menyaksikan pentas seni di panggung pertunjukan di arena Car Free Day Madiun itu. Sekolah, diakuinya tidak memaksa para siswa hadir di arena CFD Madiun itu, namun mereka meminta siswa melakukan presensi di area tanpa kendaraan bermotor itu.

“Memaksa sih tidak. Tapi kami diminta untuk melakukan presensi. Jadi, kami khawatir juga kalau tidak datang melihat pentas seni di panggung pertunjukan [arena CFD Madiun],” aku Ihzan saat berbincang dengan Madiunpos.com di sela-sela menyaksikan rekannya dari SMPN 12 tampil di salah satu dari dua panggung pertunjukan di Car Free Day Madiun itu, Minggu.

Ihzan mengaku khawatir apabila tidak hadir di arena Car Free Day Madiun atau tidak melakukan presensi bisa mendapatkan hukuman dari sekolah. Menurut dia, hukuman dari sekolah, yakni meminta siswa yang dianggap tidak tertib untuk menyusun tulisan atau makalah. Ihzan merasa terbebani dengan penugasan seperti itu hingga memilih untuk berangkat ke Jl. Pahlawan, Kota Madiun.

Advertisement

Bikin Makalah
Senada dengan Ihzan, siswa SMPN 7 Madiun, Rizky, mengaku terpaksa hadir di arena Car Free Day Madiun karena khawatir mendapat hukuman dari sekolah. Apabila diberi pilihan, dia mengaku lebih senang menghabiskan waktu libur pada hari Minggu di rumah. Sama seperti Ihzan, menurut Rizky, siswa yang dianggap tidak tertib terkait CFD Madiun itu bakal diminta sekolah menyusun tulisan atau makalah.

Dimintai tanggapan, salah seorang pengunjung Car Free Day Madiun, Eko Prasetyo, 22, menilai sekolah tidak perlu memaksa para siswa untuk datang ke Jl. Pahlawan. Menurut dia, sekolah hanya boleh mengajak atau menganjurkan para siswa hadir di arena CFD Madiun. Eko merasa iba dengan para siswa yang tidak bisa menghabiskan libur bersama keluarga apabila harus hadir di Jl. Pahlawan, Kota Madiun.

“Tujuan panggung pertunjukan memang salah satunya untuk menjadi daya tarik warga mengunjungi arena Car Free Day Madiun. Namun, banyaknya pengunjung tidak bisa menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan panggung pertunjukan jika yang meramaikan adalah para siswa yang sengaja diminta datang [ke CFD Madiun],” jelas Eko.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif