SOLOPOS.COM - Chief Executive Officer (CEO) Sriwijaya Air, Chandra Lie, memberikan sambutan dalam Agent Gathering District Solo di The Sunan Hotel Solo, Jumat (2/10/2015) malam. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)
Bisnis penerbangan yakni NAM Air diharapkan mampu menambah 10 pesawat.
Solopos.com, SOLO — Sriwijaya Air mengadang-gadang anak usahanya, PT National Aviation Management (NAM) Air, menambah sepuluh unit pesawat lagi tahun depan. Hal itu unutuk melayani rute feeder yang selama ini belum dilayani maskapai Sriwijaya Air.
Commercial Director PT Sriwijaya Air, Toto Nursatyo, mengungkapkan NAM Air saat ini sudah memiliki sepuluh pesawat Boeing 737-500. Pesawat tersebut melayani sejumlah penerbangan, di antaranya Pontianak, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Jakarta, Kupang, Palembang, Jambi, Solo, Medan, dan Semarang.
“Ke depan, diproyeksikan bisa tambah lagi menjadi 20 pesawat,” ujarnya saat memberikan laporan dalam acara Agent Gathering District Solo di The Sunan Hotel Solo, Jumat (2/10/2015) malam.
Toto menuturkan penambahan pesawat itu dilakukan agar perusahaan bisa terus tumbuh positif. Nantinya, penambahan pesawat tersebut bisa melayani rute feeder dan menjadi suplemen Sriwijaya Air.
Sementara, selama Januari-Agustus 2015, Sriwijaya Air sudah mengangkut sekitar 6,5 juta penumpang, baik domestik maupun intenasional.
“Load factor pada Januari-Agustus 2015 adalah 85 persen. Itu memang menurun, tapi profitability kami meningkat dan secara perusahaan kondisi finansial perusahaan juga sehat,” urainya.
Toto menyebutkan sepanjang 2014 Sriwijaya Air mampu mengangkut 9,3 juta penumpang. Capaian tersebut membuat load factor maskapai penerbangan setempat menyentuh rata-rata 87%.
CEO Sriwijaya Air, Chandra Lie, menuturkan agen merupakan ujung tombak penjualan tiket. Saking seriusnya, dia menganggap agen merupakan saudara.
“Kami menghargai betul saudara yang membantu kami dan kami memang butuh,” jelas dia.