SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan menaiki perahu wisata untuk mengelilingi laguna di Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo. Foto diambil beberapa waktu lalu. (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)
Wisata Kulonprogo kali ini berupa pemandangan alam di saat senja.
Harianjogja.com, KULONPROGO-Meski banyak obyek wisata baru bermunculan di Kulonprogo, Pantai Glagah tetap layak masuk daftar rekomendasi destinasi liburan. Keindahan pemandangan senja masih menjadi hal yang dinanti wisatawan.
Ratusan tetrapod pemecah ombak di sisi barat Pantai Glagah seakan menjadi daya tarik utama. Meski sebenarnya berbahaya, sering terlihat wisatawan yang duduk atau berdiri di antara tetrapod untuk sekedar berfoto. Beberapa pemancing pun menggunakan tetrapod sebagai tempat duduk sembari menunggu umpannya dimakan ikan laut.
Meski demikian, pesona pantai yang terletak di Kecamatan Temon ini tidak berhenti di situ. Pantai Glagah memiliki laguna yang cukup luas. Kondisinya cukup bersih dari sampah sehingga cocok dijadikan tempat bermain air. Saat kemarau seperti sekarang, kedalaman laguna memang berkurang. Namun, airnya tidak pernah benar-benar surut.
Banyak pohon cemara udang tumbuh di sekitar laguna. Pada siang hari, wisatawan bisa berteduh santai di sana sambil menikmati hamparan pasir pantai dan ombak yang berlomba menyapa pemecah gelombang. Jika lapar melanda dan tidak membawa bekal, kawasan ini juga dilengkapi warung-warung yang menjual aneka menu ikan hasil tangkapan nelayan.
Ingin berkeliling laguna? Cukup keluarkan uang Rp10.000 per orang untuk naik perahu wisata. Proses terbenamnya matahari jelas juga bisa dinikmati dengan cara ini. “Ada sekitar 45 perahu wisata dan becak air yang bisa disewa untuk mengelilingi laguna,” kata Edi Kaswanto, Kepala Dusun Logede, Desa Glagah, beberapa waktu lalu.
Menurut Edi, Pantai Glagah cocok untuk wisata keluarga. Kebanyakan pengunjung memilih datang sore hari karena ingin melihat matahari terbenam. Dia menambahkan, belakang ini kawasan Pantai Glagah juga semakin diminati sebagai lokasi berkemah, terutama pada akhir pekan. Orang-orang datang bersama sahabat, komunitas, atau keluarganya dan mendirikan tenda di sisi utara laguna. “Sekarang banyak yang datang Sabtu sore, membuat tenda, lalu pulang pada Minggu pagi,” ucapnya.
Salah satu pengunjung, Ahmadi mengaku baru pertama kali mencoba naik perahu wisata di laguna Pantai Glagah. Dia datang bersama anak lelakinya dan beberapa teman. “Sengaja datang agak sore. Indah tapi tetap murah,” ujar Ahmadi.