Sport
Sabtu, 3 Oktober 2015 - 07:55 WIB

CHELSEA VS SOUTHAMPTON : Chelsea Menang atau Menangis

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Chelsea vs Southampton menjadi lagi krusial bagi The Blues. Tim arahan Mourinho ini akan menang atau menangis.

Solopos.com, LONDON — Tidak ada pilihan lain bagi Chelsea untuk memenangi duel melawan Southampton di Stamford Bridge, London, Sabtu (3/10) pukul 23.30 WIB. Kemenangan menjadi penting untuk mendinginkan kembali emosi Mourinho. Pilihannya adalah menang atau menangis.

Advertisement

“Ini tidak mudah, melihat semua itu terjadi, dan tidak menjadi bagian tim di masa-masa sulit, tidak bisa membantu. Ada tekanan dan saya harap kami akan menan [melawan Southampton]. Setelah itu, akan ada jeda internasional, kemudian saya harap Chelsea bisa memenangi beberapa laga,” jelas kiper Chelsea, Thibaut Courtois, yang sedang dilanda cedera, seperti dilansir sports.yahoo.com.

Tanpa Courtois, pertahanan Chelsea menjadi lumpuh. Padahal, pertahanan The Blues menjadi yang terkuat di musim lalu. Tapi musim ini gawang The Blues telah kebobolan 14 gol dalam tujuh pertandingan pembuka Liga Premier musim ini. Celakanya kelemahan Chelsea itu sudah dibaca pelatih Southampton, Ronald Koeman.

“Mungkin mereka punya beberapa masa pertahanan. Musim lalu mereka tim kuat di posisi itu, dengan defender kami, yang mencetak rekor di pertahanan. Mereka tidak kebobolan banyak gol. Tapi musim ini berbeda. Kepercayaan diri mereka jelas tidak sama lagi,” ungkap Koeman.

Advertisement

Chelsea harus memperbaiki pertahanan apabila tidak ingin gawang mereka menjadi bulan-bulanan striker Southampton, Graziano Pelle. Penyerang asal Italia itu telah menggelontorkan empat gol di Liga Premier musim ini. Sebaliknya, serangan Chelsea terancam tumpul karena bomber utama mereka, Diego Costa, masih harus menuntaskan sanksi tiga larangan bertanding di kompetisi domestik. (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)

Reaksi pemain Chelsea Diego Costa ketika timnya takluk dari Porto. JIBI/Reuters/Matthew Childs

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif