News
Jumat, 2 Oktober 2015 - 15:00 WIB

POLISI DITEMBAK PASKHAS : TNI AU Sebut Tak Ada Kesengajaan, Inilah 2 Versi Cerita Penembakan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penembakan (JIBI/Solopos/Reuters)

Polisi ditembak Paskhas di Papua disebut TNI AU tak ada kesengajaan.

Solopos.com, JAKARTA — Dilaporkan dua polisi anggota Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Bandara Sentani, Papua, tertembak ketika Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU berupaya membubarkan aksi massa yang mengganggu kegaduhan di sekitar lokasi.

Advertisement

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto menegaskan tidak ada kesengajaan dalam insiden tertembaknya dua anggota kepolisian tersebut. “Perlu diingat, ini tidak ada kesengajaan,” katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (2/10/2015).

Kata Dwi Badarmanto, pada pukul 02.00 WIT, ada masyarakat yang mabuk di wilayah Bandara Sentani. Mereka dilerai tetapi kembali terjadi keributan hingga akhirnya berhasil diusir. “20 menit datang lagi kelompok yang lebih besar, sekitar 30 orang datang bawa parang sambil teriak-teriak katanya mau lapor KP3. Mereka merusak fasilitas,” katanya.

Kemudian, masih menurut Dwi, anggota Pashkas TNI AU melakukan tembakan peringatan, namun tetap terjadi perlawanan, seraya berteriak. Kemungkinan saat itu ada petugas polisi yang datang. “Lalu kembali mereka diusir, rupanya pas dilihat, ada yang tergeletak di jalan, belakangan diketahui mereka anggota KP3. Ini tidak ada kesengajaan.”

Advertisement

“Anggota KP3 itu memang polisi petugas di bandara. Tertembak di bagian paha, sekarang sedang dirawat di rumah sakit,” tuturnya.

Dwi mengatakan saat ini kondisi sudah kembali kondusif sedangkan kasus tersebut ditangani POM AU bekerjasama dengan kepolisian setempat. Kedua anggota polisi yang tertembak adalah Brigadir Satu Riqzan dan Briptu Wahidin.

Sementara itu, ada cerita lain dari saksi berikut. “Saat kejadian keduanya menggunakan seragam lengkap, pakaian Polri. Karena saat itu mereka sedang bertugas dari markas mereka,” ujar salah satu saksi berinisial MN, Jumat (2/10/2015), dilaporkan Okezone.

Advertisement

Sebelum kejadian, beberapa warga mendatangi markas Mapolsek Bandara Sentani yang berjarak kurang lebih 250 meter dari lokasi kejadian. Mereka melapor bahwa mereka dianiaya oleh sekelompok anggota TNI. Mendapat laporan tersebut, kedua polisi itu lalu mendatangi lokasi kejadian dengan tujuan ingin melerai.

“Tetapi sampai di sana, tiba-tiba bunyi suara tembakan, Briptu Wahidin ditembak dari arah belakang hingga terkena pantat dan kepala bagian belakangnya. Sedangkan Briptu Iksan ditembak dari arah depan hingga mengenai paha sebelah kiri, tinggal beberapa sentimeter langsung mengenai kemaluan korban,” ucap MN.

Seusai ditembak, kedua korban lalu dipopor menggunakan senjata api anggota Paskhas tersebut. Kedua korban sempat berteriak dan menyebutkan jika mereka adalah anggota polisi, tetapi anggota Paskhas tetap beringas melakukan pemukulan.

Insiden ini berlangsung hingga Kapolres Jayapura AKBP Sondang RD Siagian bersama Danlanud Jayapura Kolonel Purwoko Aji P, tiba di lokasi kejadian untuk melerai insiden tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif