Jogja
Jumat, 2 Oktober 2015 - 14:26 WIB

HARGA SAYURAN : Harga Cabai Merah di Tingkat Petani Hanya Rp2.000 Per Kg

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI)

Harga sayuran untuk komoditas cabai anjlok, hanya Rp2.000 per kg di tingkat petani

Harianjogja.com, KULONPROGO – Panen cabai di tengah musim kemarau kali ini tidak menguntungkan bagi petani. Anjloknya harga cabai yang berkisar antara Rp2.000 hingga Rp4.000 per kilogram membuat petani cabai menjerit.

Advertisement

“Padahal, panen cabai di musim kemarau tahun sebelumnya, harga cabai masih bagus. Sekarang [cabai] cuma dihargai Rp2.000 sampai Rp4.000 per kilonya,” ujar Mursinah salah satu petani cabai di Desa Bendungan, Wates, Kamis (1/10/2015).

Mursinah mengungkapkan, tahun lalu di musim kemarau cabai yang ditanam petani kualitasnya memang cukup bagus. Harga jual cabai kala itu pun sangat tinggi, sehingga menguntungkan petani. Dia menuturkan, dua tahun lalu harga cabai dari petani bisa dihargai hingga Rp50.000 per kilogram. Namun, tengkulak kali ini memberikan harga yang sangat rendah.

Pada musim tanam cabai kali ini, Mursinah mengaku menyebar benih cabai di lahannya seluas 500 meter persegi. Cabai merah keriting yang dihasilkan kurang lebih mencapai satu kuintal. Semestinya, keuntungan yang diperolehnya bisa mencapai jutaan rupiah, jika harga yang dipatok berkisar antara Rp40.000 sampai Rp50.000 per kilogram.

Advertisement

Tak hanya mendapatkan keuntungan yang rendah, tetapi petani juga harus merugi karena hasil penjualan cabai tidak mampu menutup biaya pengolahan dan penanaman cabai.

“Kemungkinan panen raya cabai di wilayah Kulonprogo atau daerah lain, sehingga membuat harga cabai turun. Uang yang saya dapat hanya sekitar Rp400.000. Saya berharap, paling tidak harga cabai dari kami bisa dihargai Rp10.000 per kilonya,” jelas Mursinah.

Sementara harga cabai merah di pasaran, berkisar antara Rp4.000 sampai Rp7.000 per kilogram. Astuti, salah satu pedagang sayur di Pasar Wates mengatakan, cabai yang dijualnya dipasok dari petani-petani cabai di kawasan pesisir Pantai Glagah. Astuti mengaku, dirinya mendapatkan cabai tersebut dengan harga Rp2.000 dari petani.

Advertisement

“Saya jualnya Rp7.000 per kilogram, memang harganya [cabai] tidak pernah stabil. Kadang harganya bisa melambung tinggi, kadang juga anjlok seperti sekarang,” jelas Astuti.

Meski harga cabai merah anjlok, namun daya beli masyarakat tetap stagnan. Tidak tampak adanya peningkatan volume pembelian, bahkan kios pedagang cenderung sepi. Yani, salah satu pembeli mengaku, cabai hanya sayuran pelengkap. Sehingga, meski harganya turun saat ini, dirinya tidak tergiur membeli dalam jumlah banyak.

“Tetap beli secukupnya saja. Karena buat apa beli banyak-banyak, hanya pelengkap saja,” kata Yani.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif