Lifestyle
Jumat, 2 Oktober 2015 - 13:50 WIB

FASHION SHOW : Tuty Angkat Motif Leluhur dalam Peragaan Busana Berskala Internasional

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tuty Adib sedang berpose di samping salah satu busana muslim karyanya di Gerai Bilqis, Kamis (1/10/2015).(Kharisma Dhita Retnosari/JIBI/Solopos)

Fashion show karya Tuty Adib akan menggelar karya-karyanya pada Rabu (21/10/2015). 

Solopos.com, SOLO-15 Tahun berkarya, produk-produk busana muslim Tuty Adib yang begitu kaya detail ornamental menjadi ciri khas unik tersendiri yang membuatnya berbeda dengan karya desainer muslim pada umumnya.

Advertisement

Bertepatan dengan momen ulang tahun ke-15 showroom-nya yang berada di Kota Solo, sebuah ide kreatif untuk mengangkat nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dalam balutan pergelaran busana nasional berstandar internasional pun diramunya, mulai dari yang teknis hingga non teknis.

Tak hanya nuansa alam tropis Indonesia, ragam budaya peninggalan leluhur dalam beraneka motif kain menjadi sumber inspirasinya selama ini. Dalam konferensi persnya di Gerai Bilqis pada Kamis (1/10/2015), Tuty bertutur salah satu motif tradisional yang akan dia tonjolkan dalam pergelaran tersebut adalah motif tradisional Kawung.

Menurutnya, sebagai salah satu motif warisan leluhur Jawa, Kawung memiliki makna filosofis yang tinggi. Motif Kawung mengandung makna betapa manusia haruslah ingat akan asal-usulnya.

Advertisement

“Di antara motif-motif lainnya, motif Kawung ini terasa sangat dalam dan mengena. Di sini saya konbinasikan motif tradisional ini dengan kain-kain internasional,” terang dia dalam konferensi persnya, Kamis.

Tak hanya motif kawung, sejumlah motif dalam pergelaran busana muslim bertajuk Syukurku Indonesia tersebut juga akan mengangkat sejumlah karya dengan aplikasi teknologi digital printing dengan nuansa Go Green. Dia memaparkan sejumlah karyanya yang memanfaatkan bahan bekas juga akan ditampilkan dalam pergelaran tersebut.

Alasan memilih Solo sebagai lokasi tak lepas dari latar belakang Tuty yang asli berasal dari Solo. Lebih dari itu, Kota Solo di mata seorang Tuty Adib adalah kota inspiratif dengan power yang kuat. Dengan penuh semangat dia bertutur ada banyak seniman dan orang-orang besar lahir di Solo. Dipandang dari segi budaya pun, Kota Solo jelas tak kalah dengan kota-kota lainnya.

Advertisement

“Jadi ini semacam salah satu upaya mewujudkan mimpi kita bersama untuk mewujudkan Kota Solo tercinta ini sebagai kota fashion. Jadi orang enggak akan memandang sebelah mata. Selama ini orang tahunya kan kalau event nasional apalagi yang berstandar internasional itu hanya di Jakarta.

Sementara itu selaku show director dalam pergelaran busana muslim Tuty pada Rabu (21/10/2015) mendatang, dalam penjelasannya saat konferensi pers di gerai Bilqis Solo pada Kamis (1/10), laki-laki bertubuh tegap yang akrab disapa Totok berujar meski diselenggarakan di daerah, pergelaran busana muslim berkala nasional tersebut dirancang dengan standar internasional sesuai permintaan sang desainer, Tuty Adib.

“Mulai dari teknis tata panggung, pencahayaan dan lain sebagainya sampai pemilihan model semuanya standar internasional dan professional,” terang dia, Kamis.

Lebih lanjut dia menambahkan tak hanya model dalam negeri pergelaran berstandar internasional Tuty Adib juga akan semakin berbeda dengan tampilan sejumlah model internasional. “Kurang lebih ada 70-90 koleksi yang akan diperagakan oleh 34-35 orang model dalam dan luar negeri,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif