Soloraya
Kamis, 1 Oktober 2015 - 05:40 WIB

PENATAAN TSTJ SOLO : Pedagang di TSTJ akan Ditata

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Penataan TSTJ Solo, pengelola akan menata PKL yang ada di TSTJ.

Solopos.com, SOLO–Pengelola Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) akan fokus melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) dan pembangunan plaza TSTJ. Saat ini sudah ada dana senilai Rp530 juta untuk melakukan penataan itu.

Advertisement

Direktur utama (Dirut) TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan koperasi PKL Bina Mandiri yang berjualan di TSTJ mendapat bantuan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) senilai Rp400 juta. Dana yang bersumber dari APBN 2015 ini untuk membiayai pendirian selter dan gerobak 50 PKL yang ada di TSTJ.

Bimo mengatakan jumlah PKL yang ada di TSTJ sebanyak 160 orang, untuk itu penataan PKL tahap pertama ini untuk 50 PKL. Alokasi dana untuk setiap PKL yakni Rp8 juta. Dana ini khusus untuk pembangunan selter dan gerobak.

“Dana ini bukan untuk permodalan. Konsep pembangunannya dari Kemenkop dan UKM. Kami hanya menyediakan lahan,” kata Bimo saat dihubungi Solopos.com, Rabu (30/9/2015).

Advertisement

Menurut dia, 110 PKL yang belum mendapat bantuan penataan ini akan dicarikan dari pengelola TSTJ. Pihaknya optimistis bisa mencari donasi untuk menata PKL tersebut. Konsep selter yang akan dibangun di TSTJ yakni berbentuk leter L. Direncanakan pembangunan selter PKL ini akan selesai akhir Oktober.

Saat ini tiga bangunan yang ada di TSTJ telah dirobohkan. Tiga bangunan ini adalah gedung perkantoran, bekas bangunan musala, dan patung makara. Lahan bangunan ini nantinya akan dibangun dengan konsep plasa. Selain itu, sebuah panggung pertunjukan pentas seni juga akan dibangun di lahan tersebut.

Bimo menambahkan pihaknya sudah menyiapkan dana sekitar Rp130 juta untuk pembangunan plaza TSTJ ini. Anggaran ini bersumber dari dana operasional TSTJ.

Advertisement

“Nanti lahan tersebut juga digunakan untuk jalan menuju ke pintu keluar. Ini pembangunan baru tahap pertama, karena kami hanya memiliki dana senilai Rp130 juta,” kata Bimo.

Salah satu PKL TSTJ, Mariyem, mengatakan belum mengetahui rencana penataan PKL. Dia mengatakan lebih memilih di tempat awal karena lokasinya dinilai lebih strategis dan dekat dengan konsumen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif