News
Kamis, 1 Oktober 2015 - 20:30 WIB

PEMBUNUHAN WONOGIRI : Pakai Baju Orang, Inilah Misteri Tewasnya Bocah Bulukerto Wonogiri di Jembatan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah (Istimewa)

Pembunuhan di Wonogiri, tepatnya di Bulurejo, Bulukerto, dengan korban bocah SD, masih menyimpan misteri.

Solopos.com, WONOGIRI — Penemuan Arif Moerdika, bocah SD asal Bulurejo, Bulukerto, Wonogiri, di bawah Jembatan Mahbapang, Dusun Soko, Desa Bulurejo, Kecamatan Bulukerto, dengan tubuh penuh luka, masih menyisakan banyak misteri. Ada sederet keganjilan yang muncul di tubuh korban.

Advertisement

Beberapa warga Bulukerto menyatakan korban ditemukan sendiri oleh ayah korban dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan di bawah jembatan Dusun Soko dengan kondisi rambut kepala tak beraturan atau plenthas (cukur tak rata). Ayah kandung korban, Istanto bercerita, sejak penemuan mayat anaknya, dia belum boleh pulang ke rumah hingga Kamis, sekitar pukul 13.50 WIB.

“Saya tak pernah memukul korban. Saya bekerja banting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Saat kejadian, saya sehari bekerja membuat sumur dalam di dua lokasi, yakni di sekitar lokasi kejadian dan di Desa Bulukerto,” ujarnya.

Istanto mengaku pulang dari bekerja sekitar pukul 17.45 WIB bersama-sama empat rekannya, yakni Winanto dan Yanto (keduanya warga Desa Ngaglik), serta Zakat dan Parji (warga Desa Tengger).

Advertisement

“Sesampai di rumah mendapat kabar korban belum pulang. Saya pun melakukan pencarian bersama warga. Lokasi Jembatan Mahbapang sudah disasar warga namun tidak menemukan korban. Selang 15 menit kemudian saya kembali melakukan pencarian di sekitar Jembatan Mahbapang. Lampu senter saya arahkan ke bawah jembatan ternyata pas mengarah pada mayat Yoga [korban]. Saya berteriak-teriak dan didatangi warga.”

Istanto mengaku heran kenapa tas, sepatu, dan pakaian anaknya tak ada di sekitarnya. “Jika anak saya terpeleset dan jatuh, semestinya barang miliknya berada di sekitar. Anehnya lagi, kaus yang ada di bawah mayat korban bertuliskan SDN 2 Bulukerto sedangkan anak saya sekolah di SDN Bulurejo. Warga kaus anak saya merah bukan hijau seperti yang ditemukan,” ungkapnya.

Keanehan lain yang dia temukan adalah anaknya memakai celana dalam. “Kok anak saya memakai celana dalam dan kaus dalam. Sehari-hari anak saya tak pernah memakai kaus dalam dan celana dalam,” jelasnya.

Advertisement

Dia berharap, pelaku pembunuhan anaknya segera ditangkap dan dihukum setimpal. Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP David Manurung dan Kapolsek Bulukerto, AKP Kukuh Wiyono, masih memimpin olah tempat kejadian. Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean melalui Kasat Reskrim menegaskan masih menelusuri dugaan pelaku pembunuhan.

“Belum ada yang diamankan apalagi dijadikan tersangka. Kami masih menelusuri dan memeriksa saksi-saksi kejadian untuk mengungkap pelaku dugaan pembunuhan.”

Jasad korban kini dibawa ke Solo untuk diautopsi. Pejabat Humas RS Amal Sehat (RSAS), Slogohimo, Wonogiri, Imawan Haris menjelaskan petugas jaga menerima mayat korban pada Kamis pagi sekitar pukul 01.00 WIB. “Sekujur tubuh korban menderita luka. Ada tanda-tanda kekerasan benda tumpul dan benda tajam pada tubuh korban,” ujar dr Saryana didampingi Imawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif