News
Kamis, 1 Oktober 2015 - 00:30 WIB

KECELAKAAN GUNUNGKIDUL : Tertimpa Batu Sebesar Truk, Penambang di Semin Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Garis Polisi (JIBI/Dok)

Kecelakaan di Gunungkidul ini kembali dialami pekerja tambang batu.

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Aktivitas penambangan di Desa Karangsari, Semin, Gunungkidul, memakan korban jiwa, Rabu (30/9/2015) siang. Seorang pekerja bernama Watimin, 40, warga Dusun Purwo, Desa Karangsari, Semin, meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan batu di area penambangan di Alas Topak.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Harian Jogja, musibah tersebut terjadi saat korban bersama Sutimin, 40, tengah mencari batu di Alas Topak. Saat itu, korban berusaha mencongkel batu dengan menggunakan linggis, namun tiba-tiba batu yang dicongkel retak dan langsung runtuh.

Seketika itu juga, Watimin langsung jatuh dan tertimpa reruntuhan batu yang berdiameter sekitar 8 meter. Sementara itu, Sutimin berhasil berhasil menyelamatkan diri dan bisa lolos dari musibah tersebut. “Saat itu juga, teman korban langsung berteriak dan meminta bantuan ke warga sekitar,” kata Kepala Polsek Semin, AKP Agus Sunarno kepada awak media, Rabu.

Dia menjelaskan, korban meninggal dunia saat itu juga. Proses evakuasi pun tidak mudah karena besarnya batu seukuran bak truk. “Warga berusaha mengambil jasad korban dengan cara menggali tanah. Setelah dirasa cukup, maka tubuh korban langsung di tarik keluar dari himpitan batu itu,” tuturnya.

Advertisement

Kepala Unit Reskrim Polsek Semin Aiptu Sumiran menambahkan berdasarkan pemeriksaan petugas Puskesmas Semin, korban meninggal karena mengalami luka patah tulang di beberapa bagian dan luka berat di bagian kepala. “Setelah diperiksa petugas, jasanya pun diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan,” urai dia.

Menurut Sumiran, pascakejadian, pihaknya pun langsung menutup lokasi tambang. Hal tersebut dilakukan agar kejadian yang sama tak terulang kembali. “Ini murni kecelakaan. Untuk mengantisipasi kejadian yang sama, kami lansung melakukan penutupan,” imbuhnya.

Untuk diketahui, jatuhnya korban di area pertambangan di Desa Karangsari bukan yang pertama kali. Akhir tahun lalu, tepatnya 29 Desember 2014, seorang penambang bernama Sutarno, 65, warga Dusun Wates, Desa Karangsari, Semin, juga tewas tertimbun batu putih yang ia gali.

Advertisement

“Saya sudah memperingatkan agar penambang berhati-hati dan mengutamakan keselamatan. Aktivitas penamabngan merupakan pekerjaan yang berrisiko sehingga butuh kewaspadaan,” kata Camat Semin Huntoro Purbo Wargono.

Disinggung mengenai aktivitas penambangan itu ilegal atau tidak, Huntoro mengaku tidak tahu. Dia berdalih selain aktivitas itu sudah dilakukan sejak lama, pengurusan izin juga tidak ada di kecamatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif