Jogja
Kamis, 1 Oktober 2015 - 13:42 WIB

KECELAKAAN GUNUNGKIDUL : Seorang Penambang Tewas Tertimpa Reruntuhan Batu

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kecelakaan Gunungkidul terjadi di lokasi penambangan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Aktivitas penambangan di Desa Karangsari, Semin memakan korban jiwa. Rabu (30/9/2015) siang, seorang pekerja Watimin,40, warga dusun Purwo, Desa Karangsari meninggal karena tertimpa reruntuhan batu di area penambangan di Alas Topak.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Harian Jogja, musibah tersebut terjadi saat korban bersama Sutimin,40, tengah mencari batu di Alas Topak. Saat itu, korban berusaha mencongkel batu dengan menggunakan linggis. Tiba-tiba batu yang dicongkel retak dan langsung runtuh.

Seketika itu juga, Watimin langsung jatuh dan tertimpa reruntuhan batu yang berdiameter sekitar 8 meter. Sementara itu, Sutimin berhasil berhasil menyelematkan diri sehingga bisa lolos dari musibah tersebut.

“Saat itu juga, teman korban langsung berteriak dan meminta bantuan ke warga sekitar,” kata Kepala Polsek Semin, AKP Agus Sunarno kepada awak media, Rabu.

Advertisement

Dia menjelaskan, korban langsung meninggal saat itu juga. Proses evakuasi pun tidak mudah, karenan besaran batu yang sekuruan bak truk. “Warga berusaha mengambil jasad korban dengan cara menggali tanah. Setelah dirasa cukup, maka tubuh korban langsung di tarik keluar dari himpitan batu itu,” tuturnya.

Kepala Unit Reskrim Polsek Semin Aiptu Sumiran menambahkan, berdasarkan pemeriksaan dari petugas Puskesmas Semin, korban meninggal karena mengalami luka patah tulang di beberapa bagian dan luka berat di bagian kepala. “Setelah diperikasa petugas, jasadnya pun diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan,” urai dia.

Lebih jauh dikatakan Sumiran, pasca-kejadian pihaknya pun langsung menutup lokasi tambang. Hal tersebut dilakukan agar kejadian yang sama tak terulang kembali. “Ini murni kecelakaan. Untuk mengantisipasi kejadian yang sama, kami lansung melakukan penutupan,” imbuhnya.

Advertisement

Untuk diketahui, jatuhnya korban di area pertambangan di Desa Karangsari bukan yang pertama kali. Di akhir tahun lalu tepatnya 29 Desember 2014, seorang  penambang bernama Sutarno,65, warga Dusun Wates, Desa Karangsari, juga tewas tertimbun material batu putih yang ia gali.

“Saya sudah memeringatkan agar penambang berhati-hati dan mengutamakan keselamatan. Aktivitas penambangan merupakan pekerjaan yang berresiko sehingga butuh kewaspadaan,” kata Camat Semin Huntoro Purbo Wargono.

Disinggung mengenai aktivitas penambangan itu illegal atau tidak, Huntoro mengaku tidak tahu menahu. Dia berdalih, selain aktivitas itu sudah dilakukan sejak lama, pengurusan izin juga tidak ada di kecamatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif