Soloraya
Rabu, 30 September 2015 - 18:40 WIB

UMK 2016 : Apindo-SPSI Sragen Belum Sepakat, Rapat Pengupahan Deadlock

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - UMK Jateng 2015 (JIBI/Solopos/ilustrasi)

UMKL 2016, belum ada kesepakatan antara Apindo dan SPSI Sragen terkait UMK 2016.

Solopos.com, SRAGEN--Rapat pembahasan upah minimum kabupaten (UMK) 2016 di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen deadlock, Rabu (30/9/2015). Dalam rapat tersebut Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Sragen dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sragen belum ada titik temu nilai upah buruh.

Advertisement

Rapat yang difasilitasi Disnakertrans Sragen itu akan ditindaklanjuti pada rapat berikutnya pada Kamis (1/10/2015). Pada rapat keempat ini, Apindo dan SPSI bersama Dewan Pengupahan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akan menetapkan nilai UMK tahun depan.

Kepala Disnakertrans Sragen, Sarwaka, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu siang, mengatakan dalam pertemuan itu belum ada kesepakatan atau deadlock.  “Mudah-mudahan ada pendekatan di masing-masing pihak. Meskipun ada perubahan angka namun belum ada kata sepakat. SPSI dan Apindo masih bertahan pada usulan masing-masing. Rapat itu akan dilanjutkan besok [hari ini]. Mudah-mudahan nanti sore atau nanti malam ada perkembangan ya diundang lagi ke Disnakertrans,” tambah mantan Camat Gesi itu.

Sarwaka berharap per Kamis sudah ada hasil kesepakatan nilau UMK itu dan segera disampaikan ke Provinsi Jawa Tengah. “Dalam pertemuan tadi semua pihak hadir, seperti Rawuh Suprijanto dari SPSI, Aris Wiyadi dari Apindo, Fathonah dari unsur akademisi, dan perwakilan BPS [Badan Pusat Statistik],” ujarnya.

Advertisement

Ketua Apindo Sragen, Aris Wiyadi, mengakui belum ada kesepakatan dalam rapat tertutup di Disnakertrans. Aris yang sebelumnya meminta UMK Rp1.218.000/bulan berubah pikiran menjadi Rp1.220.000/bulan. Permintaan nilai UMK itu, kata dia, didasarkan banyak pertimbangan, di antaranya nilai rupiah yang melemah dengan naiknya nilai dolar yang hampir Rp14.700/dolar dan daya beli masyarakat yang lemah.

Aris akan berkoodinasi dengan 13 pengusaha anggota Apindo Sragen untuk membahas nilai upah yang bisa diterima buruh dan tidak terlalu membebani pengusaha.

Ketua SPSI Sragen, Rawuh Suprijanto, mengatakan rapat pengupahan Rabu siang itu mestinya rapat kali terakhir. Namun rapat kali ketiga itu belum menemukan kesepakatan. Dia berharap nilai UMK 2016 sekitar nilai kebutuhan hidup layak (KHL). Dia menyebut nilai KHL berdasarkan survei Januari-September 2015 senilai Rp1.252.000/bulan dan KHL prediksi Oktober-Desember senilai Rp1.261.000/bulan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif