Soloraya
Rabu, 30 September 2015 - 17:15 WIB

PILKADA SOLO : KPU Gunakan 6 Lapis Pengamanan Surat Suara

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dari Koalisi Solo Bersama (KSB), Anung Indro Susanto (tiga dari kanan)-Muhammad Fajri (dua dari kanan), dan PDI Perjuangan, F.X. Hadi Rudyatmo (tiga dari kiri)-Achmad Purnomo (dua dari kiri), membawa poster sesuai no. urut hasil undian untuk maju pada Pilkada 2015 di Kantor KPU Kota Solo, Selasa (25/8/2015). Berdasarkan undian tersebut menetapkan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang diusung KSB dengan no urut 1 serta dari PDI Perjuangan pada no urut 2. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pilkada Solo, mengantisipasi pemalsuan surat suara, KPU gunakan enam lapis pengamanan.

Solopos.com, SOLO--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo menerapkan sistem keamanan berlapis dalam setiap lembar surat suara pilkada. Ada lima sistem security printing plus hologram untuk menjamin keaslian dokumen tersebut.

Advertisement

Komisioner Divisi Logistik KPU Solo, Suryo Baruno, mengatakan penggunaan sistem keamanan berlapis menjadi terobosan untuk mengantisipasi pemalsuan surat suara. Suryo mengatakan surat suara di Pilkada Solo dilengkapi micro text, hidden image, line with modulation, relief image, background image serta lapisan hologram.

“Dalam UU penggunaan micro text dan hidden image sebenarnya sudah cukup. Namun kami berinisiatif menambah untuk memastikan keaslian surat suara,” ujarnya saat ditemui wartawan di Kantor KPU, Rabu (30/9/2015).

Suryo tak menampik ada potensi pemalsuan surat suara merujuk fonemena pilkada beberapa tahun lalu. Saat itu ada sejumlah surat suara bahan sosialisasi yang bentuknya mirip dengan surat suara asli. Dengan lapisan keamanan seperti micro text hingga hidden image, pihaknya menjamin keaslian surat suara. Beberapa security printing butuh pemindai khusus untuk membaca kode. Sedangkan micro text berbentuk tulisan kecil yang tak terlihat secara kasat mata. Kode di micro text bersifat rahasia dan tersimpan acak di bagian surat suara.

Advertisement

“Hanya KPU dan perusahaan pencetak suara yang tahu,” tutur dia.

Suryo mengatakan tidak semua perusahaan percetakan dapat membuat surat suara dengan sistem pengamanan. Pihaknya sedang mencari perusahaan di luar Solo untuk mencetak surat suara tersebut. KPU menganggarkan Rp200 untuk tiap surat suara.

“Kami tidak akan melakukan lelang karena dana pencetakan surat suara diproyeksi di bawah Rp200 juta. Hal itu mengacu DPS Hasil Perbaikan yang mencatat 400.000-an pemilih.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif