News
Rabu, 30 September 2015 - 13:50 WIB

MUSIBAH KABUT ASAP : Duh, 70 Penerbangan Rute Pekanbaru Terancam Batal

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kabut asap (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Musibah kabut asap masih menyelimuti Pekanbaru dan sekitarnya.

Solopos.com, PEKANBARU-Sebanyak 70 jadwal penerbangan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau pada Rabu (30/9/2015) terancam batal karena kabut asap kebakaran hutan dan lahan tidak kunjung membaik.

Advertisement

“Hingga siang ini jarak pandang masih berkisar 400 meter. Mengaca yang terjadi pada Selasa kemarin dengan kondisi yang sama seluruh penerbangan dibatalkan,” kata Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSKi II) Pekanbaru, Ibnu Hasan kepada di Pekanbaru.

Ia mengatakan sebanyak enam maskapai yakni Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Sriwijaya, Batik Air dan Fire Fly telah membatalkan seluruh jadwal penerbangan hingga pukul 12.00 WIB ini. “Sekitar 10 penerbangan dipastikan batal hingga siang pukul 12.00 WIB,” ujarnya.

Ia menjelaskan Rabu ini merupakan hari ke lima aktivitas penerbangan terganggu sejak Sabtu lalu (26/9). Ratusan jadwal penerbangan terganggu dari penundaan hingga pembatalan.

Advertisement

Saat ini terdapat 11 maskapai yang melayani sekitar 70 rute penerbangan domestik dan internasional di Bandara SSK II Pekanbaru setiap harinya.

Bandara SSK II Pekanbaru sejak 2 September 2015 lalu terus mengalami gangguan penerbangan akibat kabut asap. Setiap harinya puluhan penerbangan mengalami gangguan baik itu pembatalan maupun keterlambatan.

Sementara itu Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di sejumlah daerah di Pekanbaru berkisar antara 50 meter hingga 500 meter akibat kabut asap pekat.

Advertisement

Dari pantauan BMKG pukul 07.00 WIB, kabut asap sangat pekat menyelimuti Pelalawan dan Rengat-Indragiri Hulu hingga menyebabkan jarak pandang berkisar 50 meter. Selanjutnya jarak pandang di Kota Pekanbaru sempat hanya berkisar 100 meter dan Kota Dumai terpantau 500 meter.

BMKG menyatakan terdapat 201 titik panas yang mengepung Sumatera. “Titik panas terbanyak masih terdeteksi di Sumatera Selatan dengan 177 titik. Sementara itu Bangka Belitung 14 titik, Lampung Sembilan titik serta Bengkulu satu titik,” kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif