News
Selasa, 29 September 2015 - 09:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Satpol PP Bikin Resah hingga Remaja Korban Pemukulan Diperiksa

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos hari ini memberitakan kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Tardi, warga Toriyo, Berdosari, Sukoharjo merasa resah kala tiga orang berseragam satpol PP menggeledah rumahnya. Kabar tersebut menjadi berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Selasa (29/9/2015).

Advertisement

Berdasarkan keterangan Tardi, tiga lelaki berseragam satpol PP tersebut datang mengendarai mobil. Setelah mereka memastikan itu rumah Tardi, mereka langsung menggeledah rumah.

Selanjutnya, ada pula kabar tentang musibah kebakaran yang terjadi di dua bangunan tempat pengeringan daun tembakau milik Tulus Budiono, Senin (28/9/2015). Kebakaran tersebut menyebabkan kerugian sekitar Rp1 miliar.

Sementara itu, di Sukoharjo, pihak Mapolres setempat memeriksa remaja korban pemukulan, Ken yang berusia 14 tahun. Ken diperiksa sebagai saksi dalam aksi pemukulan tersebut.

Advertisement

Simak rangkuman berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 29 September 2015;

TINDAKAN APARAT: Geledah Rumah, Satpol PP Bikin Resah

Warga Tempel RT 001/RW 005, Toriyo, Bendosari, Sukoharjo, Tardi, 51, dan keluarganya diresahkan ulah tiga orang tak dikenal berseragam Satpol PP, awal pekan lalu. Mereka menggeledah rumah Tardi tanpa menunjukkan surat tugas.

Tardi saat ditemui Espos di rumahnya, Senin (28/9), menceritakan peristiwa itu terjadi siang hari. Kala itu hanya dia dan istrinya yang ada di rumah. Saat itu datang tiga lelaki bermobil yang lantas menghampiri istrinya, Suginem, 49, yang saat itu di depan rumah. Salah satu dari mereka bertanya apa benar rumah tersebut rumah Tardi. Setelah mendapat jawaban ketiganya masuk rumah. Suginem sangat terkejut karena dua orang dari mereka langsung menggeledah rumah. Sedangkan satu orang lainnya duduk di kursi tamu. Tardi yang ketika itu baru selesai salat Zuhur kaget karena ada orang masuk menggeledah lemari di ruang tengah.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Satpol PP Geledah Rumah Membuat Warga Bendosari Resah]

MUSIBAH KEBAKARAN: Oven Tembakau Terbakar, Kerugian Ditaksir Miliaran Rupiah

Dua bangunan yang berfungsi sebagai oven tempat pengeringan daun tembakau milik Tulus Budiono ludes terbakar, Senin (28/9) sekitar pukul 06.00 WIB. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu. Nilai kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp1 miliar.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos di lokasi kejadian, belum diketahui pasti apa penyebab musibah kebakaran itu. Diduga oven terbakar karena ada bambu yang jatuh ke tempat pengasapan tembakau, lalu bambu itu terbakar dan apinya membakar isi oven.

Salah satu warga yang rumahnya bersebelahan dengan tempat oven tembakau, Yanto, 43, mengungkapkan tidak ada orang yang tahu kapan oven mulai terbakar. Setiap hari, oven selalu tertutup rapat. Pintu bangunan oven akan dibuka ketika pekerja memasukkan bahan bakar pengasapan tembakau. Bagian atas oven juga selalu mengeluarkan asap setiap saat. Para pekerja yang menunggui oven itu, terangnya, awalnya mengira asap yang keluar dari bagian atas itu wajar. Namun semakin lama asap semakin banyak. “Sampai akhirnya terlihat api membakar oven itu. Sekitar pukul 06.00 WIB, apinya sangat besar,” jelasnya saat ditemui Espos, Senin.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: 2 Oven Tembakau Terbakar, Kerugian Miliaran Rupiah]

Advertisement

MAHASISWA BARU: Mengenal Kampus Tanpa Perpeloncoan

Ruang Auditorium Kampus II RUniversitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo di Cengklik, Jebres, Senin (28/9), dipenuhi ratusan mahasiswa baru yang mengikuti jalannya Program Pengenalan Kampus

Mahasiswa Baru (PPK Maru) 2015 di kampus setempat.

Ada 949 mahasiswa baru UTP, mereka berasal dari 10 program studi (prodi). Selain dari wilayah Soloraya dan sekitarnya, tak sedikit di antara mereka berasal dari luar Jawa, termasuk dari Papua. Mereka berkumpul dan berbaur menjadi satu di ruangan tersebut. Mereka tampak kompak mengenakan jas almamater berwarna merah marun. Yang membedakan mereka dari mahasiswa lama hanya pita merahputih yang diikatkan di lengan kanan masing-masing. Tak ada atribut tambahan yang unik atau aneh seperti yang biasa terlihat saat penyambutan mahasiswa baru di banyak kampus lain.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KEKERASAN TERHADAP ANAK: Remaja Korban Pemukulan Diperiksa di Mapolres Sukoharjo

Advertisement

Ken, 14, remaja warga Grogol, Sukoharjo, yang menjadi korban pemukulan yang diduga dilakukan oleh anggota Brimob Polda Jateng, menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Mapolres Sukoharjo, Senin (28/9).

Ken diperiksa selama satu setengah jam. Dia menceritakan kronologi pemukulan yang dialaminya, Minggu (13/9) lalu. Ken kepada wartawan mengaku sudah memaafkan terlapor, Joko Sulistiyo. Kendati demikian siswa kelas VI homeschooling itu menginginkan proses hukum tetap berjalan. Menurut dia pelaku harus diadili. Maaf itu dia berikan saat orang yang mengaku atasan Joko menemuinya di rumah kontrakannya di Sukoharjo, tak lama setelah dia pulang dari rumah sakit. Kala itu lelaki dewasa tersebut datang bersama tiga orang lainnya.

“Waktu itu saya di rumah sama teman, ibu belum pulang kerja. Dia mengaku sebagai atasannya Pak Joko dan langsung minta maaf atas perlakuan Pak Joko,“ kata Ken.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif