SOLOPOS.COM - Kawasaki Ninja H2. (Motorcycle.com)
Sepeda motor Kawasaki Ninja H2 termasuk ringan di kelas motor 1.000 cc.
Solopos.com, TOKYO – Tak sedikit orang yang penasaran dengan performa sepeda motor Kawasaki Ninja H2. Menggendong mesin 1.000 cc empat silinder dengan turbo bernama supercharged, kira-kira seperti apa sensasinya saat dipakai ngebut?
Dikutip Solopos.com dari laman otomotif Jepang, Responsejp, Senin (28/9/2015), kesan pertama saat duduk di jok sepeda motor Kawasaki Ninja H2 adalah gugup seolah terintimidasi oleh gelar “motor terkencang di dunia” yang disandangnya.
Selanjutnya, Anda akan kaget karena bobot Ninja H2 ternyata tidak seberat tampangnya. Motor eksklusif itu punya bobot 238 kg, termasuk ringan di kelas motor 1.000 cc.
Kendati demikian, Kawasaki ZX-10R, Honda CBR1000RR, dan Yamaha R1 masih lebih ringan karena bobotnya di bawah 200 kg.
Saat dibawa melaju, keganasan mesinnya sudah terasa di putaran mesin 3.000 rpm. Akan tetapi berkat bobotnya yang ringan, kuda besi racikan Kawasaki Heavy Industry (KHI) Jepang itu masih dapat dikendalikan dengan mudah.
Jambakan mesin supercharged baru terasa menantang saat memasuki putaran 6.000 rpm. Menurut laman berbahasa Jepang itu, suara mesin pada putaran tersebut membuat pengendaranya diliputi perasaan antara takut dan penasaran untuk membawa Ninja H2 makin ngebut.
Kendati performanya meledak-ledak, pengendara tetap dapat percaya diri saat melibas tikungan dalam kecepatan tinggi. Hal itu berkat hadirnya kaki depan dengan pelek 17 inci dibalut ban 120/70ZR dengan suspensi upside down 43 mm.
Sementara itu di kaki belakang tersemat pelek 17 inci dengan ban 200/55ZR serta suspensi monoshock Uni Track yang dapat diatur sesuai karakter berkendara penunggangnya.
Satu hal yang wajib diperhatikan saat mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja H2 adalah mengontrol emosi. Sebab tak sedikit pemilik motor seharga Rp630 jutaan itu mengalami kecelakaan karena tak mampu mengendalikan performa motor yang mampu melesat hingga 300 km/jam itu.