Soloraya
Selasa, 29 September 2015 - 14:40 WIB

PILKADA BOYOLALI : Kapolda Jateng Jamin Pilkada Boyolali Aman

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng, Irjen (Pol) Noer Ali (empat dari kanan) bersalaman dengan calon bupati dan wakil bupati dari PKS, PKB, Gerindra, Agus Purmanto-Sugiyarto (dua dan tiga dari kiri) dan calon wakil bupati dari PDIP, M.Said Hidayat (empat dari kiri), seusai apel besar pengamanan Pilkada Boyolali 2015 di Mapolres Boyolali, Selasa (29/9/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pilkada Boyolali, Kapolda Jateng memastikan pelaksanaan coblosan di Kota Susu aman.

Solopos.com, BOYOLALI–Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen (Pol) Noer Ali mengklaim hingga saat ini belum ada kejadian atau konflik menonjol terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Boyolali 2015.

Advertisement

Kendati Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyatakan Boyolali merupakan wilayah dengan indeks kerawanan pemilu (IKP) tertinggi kedua di Jawa Tengah, namun Kapolda menjanjikan Pilkada Boyolali akan berlangsung aman.

“Kapolda pastikan aman. Saya sudah bertemu dan berbicara dengan Pj. Bupati [Sri Ardiningsih] dan kedua pasangan calon, mereka sama-sama menginginkan situasi Boyolali yang sejuk selama pilkada,” kata Kapolda, saat ditemui wartawan seusai apel besar di Mapolres Boyolali, Selasa (29/9/2015).

Kapolda bertemu dengan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung dalam Pilkada Boyolali, yakni Agus Purmanto-Sugiyarto (PKS, PKB, dan Gerindra) serta calon wakil bupati yang diusung PDIP, M.Said Hidayat. Calon bupati dari PDIP, Seno Samodro, tidak hadir dalam kesempatan tersebut.

Advertisement

Kapolda meminta kedua kubu bisa menciptakan suasana guyub selama masa kampanye hingga akhir tahapan pilkada.

Dia bahkan mengapresiasi adanya sukarelawan pilkada damai di Boyolali yang berisi gabungan dari pendukung dua pasangan calon. Hal ini menunjukkan kesadaran demokrasi masyarakat sudah cukup tinggi.

Di Boyolali, kerawanan pemilu salah satunya dipicu maraknya mobilisasi aparatur sipil negara (ASN) untuk mendukung salah satu pasangan calon. Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) bahkan menyebut keterlibatan ASN dalam politik praktis di Boyolali cukup masif dan berpotensi masuk ke ranah pidana pemilu. Saat ditanya peran Polri untuk ikut mencegah pelanggaran pilkada, Kapolda menyebut bahwa tugas polisi ada pada keamanan wilayah.

Advertisement

“Kalau pelanggaran pilkada kan sudah ada Gakkumdu [Penegakkan Hukum Terpadu]. Jadi semua sudah ada tugas masing-masing, polisi ya polisi, panwaslu ya panwaslu.”

Kepada Kapolda, calon bupati, Agus Purmanto, berharap tahapan pemilu disesuaikan dengan protap. Penyelenggara pemilu dan pemerintah diminta bertindak di ruang yang kosong atau netral.

“Kami sudah komitmen untuk tidak ikut memobilisasi ASN. Kami punya langkah sendiri yakni berkampanye dengan hati bersih dan cara-cara yang jujur,” kata Agus.

Sementara, calon wakil bupati, M.Said Hidayat, sudah meminta kepada seluruh pendukungnya di 19 kecamatan untuk mengutamakan kerukunan mengingat potensi konflik di tingkat bawah terutama antarpendukung sangat  besar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif