News
Senin, 28 September 2015 - 11:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini : Pendukung Yuni-Dedy Berkampanye di CFD

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 28 September 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar terkini area Soloraya.

Solopos.com, SOLO —  Para pendukung pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Dedy Endriyatno (Yuni-Dedy) melakukan kampanye di arena CFD Jl. Raya Sukowati Sragen. Kabar tersebut menjadi berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Senin (28/9/2015).

Advertisement

Para pendukung Yuni-Dedy tersebut mengenakan kaus bergambar pasangan itu. Menurut pimpinan tim kampanye Yuni-Dedy, kampanye tersebut adalah kampanye spontanitas.

Sementara itu, di Dusun Ketos, Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri, ditemukan satu gua yang kemudian dinamakan Gua Slamet. Pemerintah setempat berharap gua tersebut menjadi salah satu geosite kawasan geopark Gunung Sewu.

Advertisement

Sementara itu, di Dusun Ketos, Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri, ditemukan satu gua yang kemudian dinamakan Gua Slamet. Pemerintah setempat berharap gua tersebut menjadi salah satu geosite kawasan geopark Gunung Sewu.

Simak selengkapnya berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 28 September 2015;

ATURAN KAMPANYE: Pendukung Yuni-Dedy Berkampanye di CFD

Advertisement

Mereka mengenakan kaus bergambar pasangan Yuni-Dedy seraya mengacungkan jari berlambang metal atau angka tiga. Mereka juga menyerukan dukungan untuk pasangan Yuni-Dedy. Para pendukung Yuni-Dedy di bawah koordinasi pimpinan tim kampanye Yuni Dedy, Aan Cahyanto Bayu Aji, berpose bersama dengan memanfaatkan aksi para penyandang tuna rungu. “Ya, ini kampanye spontanitas,” kata Aan saat ditanya Espos, Minggu pagi.

Selain massa berkaus gambar Yuni-Dedy, juga ada sejumlah orang yang mengenakan jaket doreng bertuliskan sukarelawan Yuni-Dedy dan berkaus hitam bertuliskan bertuliskan Sukarelawan Macan Timur. Sebagian mereka juga ikut berjoget saat grup campursari yang disewa Komisi Pemilihan Umum (KPU) membawakan lagu berirama dangdut koplo.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement

KEGIATAN BUDAYA: Kirab Dewa Bumi Sebagai Wujud Terima Kasih

Sengatan terik sinar matahari mulai tak menyurutkan langkah ratusan peserta untuk mengikuti Kirab Dewa Bumi (Fu De Zheng Shen), Minggu (27/9). Kirab ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Raya Tiong Ciu atau perayaan pertengahan musim gugur.

Kegiatan tersebut dipusatkan di Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede, Solo. Para peserta telah berkumpul sejak pukul 08.00 WIB. Tradisi ini digelar disesuaikan dengan masa pertengahan musim gugur di belahan bumi utara atau setiap bulan 8 tanggal 15 Imlek. Berbeda dengan perayaan di tahun-tahun sebelumnya, kirab kali ini lebih semarak dengan bergabungnya 10 klenteng dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Klenteng yang ikut serta di antaranya Klenteng Ke Mei Li Gubug Grobogan, Klenteng Tjoe Hwie Kiong Rembang, Klenteng Kwan Seng Boen Semarang, Klenteng Ageng Asih Semarang, Klenteng Xiu Fa Thang Salatiga, Klenteng Po An Kiong Solo, Klenteng Lien Hwa Sie Semarang, Klenteng Cen Fo Zong Solo, Klenteng Hong San Kiong Gudo, dan Klenteng Gunung Kalong Ungaran. Kirab dimeriahkan pula oleh liong Unit Dalmas Poltabes Solo. Parade para peserta kirab diawali dengan pasukan pembawa bendera merah putih Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Solo.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

INFRASTRUKTUR PENDIDIKAN: Proyek SDN Kadokan 2 Dinilai Mubazir

Uang rakyat yang digunakan untuk membiayai proyek pembangunan gedung baru SDN Kadokan 2, Grogol, Sukoharjo, senilai Rp1,8 miliar dinilai mubazir. Sekolah yang dibangun pada 2013 dan 2014 itu tak layak untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) karena kondisinya yang sangat memprihatinkan dan lokasinya yang tidak ideal

Pendapat itu disampaikan anggota Komisi IV DPRD Sukoharjo, Martono, saat dihubungi Espos, Minggu (27/9). Politikus Partai Nasdem itu menyebut pembangunan SDN Kadokan 2 di Dukuh Plalan, Desa Kadokan, merupakan proyek gagal. Sebab, meski dibangun menggunakan dana hampir Rp2 miliar, bangunan sekolahtidak sempurna. Banyak kerusakan pada bangunan yang dikerjakan pada tahun anggaran 2013 dan 2014. Ironisnya, setelah penerimaan siswa dibuka untuk kali pertama, sekolahan hanya mendapat delapan siswa.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

POTENSI WISATA: Gua Slamet Digadang Jadi Objek Wisata Unggulan

Sebuah gua baru ditemukan di Dusun Ketos, Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri. Pemerintah setempat berharap gua yang dinamakan Gua Slamet tersebut menjadi salah satu geosite kawasan geopark Gunung Sewu.

Saat ini masyarakat setempat sedang berupaya untuk membersihkan lokasi gua yang baru ditemukan sejak satu bulan terakhir. ”Gua Slamet cukup bagus untuk dijadikan objek wisata. Sekarang sedang dibersihkan warga. Memang belum diketahui berapa kedalaman gua,” kata Camat Paranggupito, Haryanto, kepada Espos, Minggu (27/9). Pihaknya berharap gua tersebut bisa menjadi lokasi wisata terbaru Paranggupito, sekaligus menambah kekayaan kawasan geopark yang belum lama ini ditetapkan.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif