Jatim
Senin, 28 September 2015 - 09:05 WIB

Kebun Binatang Surabaya Terima Wira, Harimau Sumatra TSI

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi harimau sumatra (Taman Safari Indonesia)

Kebun Binatang Surabaya berupaya agar tidak ada perkawinan inses harimau sumatra.

Madiunpos.com, SURABAYA — Kebun Binatang Surabaya (KBS) , Minggu (27/9/2015), menambah koleksi satwa harimau sumatra bernama Wira sebagai upaya pengembangbiakan satwa yang terancam punah ini. Kehadiran harimau yang merupakan sumbangan dari Taman Safari Indonesia (TSI) itu melengkapi 10 ekor harimau koleksi KBS.

Advertisement

Sebelumnya, KBS memiliki sembilan ekor harimau sumatra yang di antaranya memiliki hubungan darah. Demi mengantispasi perwakinan inses (sedarah), maka KBS melakukan kerja sama dengan Taman Safari Indonesia dengan hibah satwa tersebut.

Plt Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PTDS) KBS Surabaya, Aschta Boestani Tajudin mengatakan satwa dengan nama latin Phantera Tigris Sumatra itu merupakan hasil kerjasama KBS dengan Taman Safari Indonesia.

“Hibah ini satwa ini sesuai aturan Kementrian Kehutanan (Kemenhut) P.36/Menhut-II/2013, di mana ada dua cara untuk mendapatkan spesimen yakni hibah atau pertukaran satwa,” katanya seperti dikutip dalam rilis, Minggu (27/9/2015).

Advertisement

Dia menambahkan, untuk perawatan Wira, KBS akan berkonsultasi dengan Taman Safari mengingat selama ini Wira yang berusia enam tahun itu sudah pernah dirawat di Taman Safari.

Pembaruan Genetik
Pertukaran satwa memang hanya bisa dilakukan oleh Lembaga Konservasi (LK) Kelas A dengan ketentuan pertukaran satwa luar negeri dan LK B hanya untuk satwa dalam negeri. “LK KBS memang kelas C, tapi Menhut dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim mengizinkan KBS menerima hibah karena kondisinya mendesak,” imbuhnya.

Direktur TSI, Jansen Manansang menjelaskan hibah harimau tersebut merupakan upaya untuk pembaruan genetik mengingat jumlah populasi Harimau Sumatera di Indonesia saat ini bisa dihitung yakni hanya sekitar 400 ekor. “Wira ini keturunan asli dari indukan betina yang hidup di hutan, sedangkan yang jantan dari Taman Safari. Jadi Wira tergolong bibit yang murni,” ujarnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif