Soloraya
Senin, 28 September 2015 - 00:45 WIB

BIDAN HONORER KARANGANYAR : Puluhan Bidan Datangi Jakarta, Ini yang Jadi Tuntutan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - bidan honorer Karanganyar akan berangkat ke Jakarta, Minggu (27/9/2015). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Bidan honorer Karanganyar menyewa bus ke Jakarta mengadu ke Kemenpan dan RB.

Solopos.com, KARANGANYAR–Sebanyak 45 bidan yang berstatus sebagai pegawai tidak tetap (PTT) di Kabupaten Karanganyar, bertolak menuju Ibu Kota menggunakan bus, Minggu (27/9/2015) siang.

Advertisement

Mereka berangkat bersama-sama dengan cara menyewa bus, dari Alun-alun Karanganyar, sekitar pukul 13.00 WIB. Keberangkatan mereka untuk bergabung dengan para bidan PTT se-Tanah Air yang akan menggelar aksi damai di Kemenpan dan RB, Senin (28/9/2015).

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jawa Tengah (Jateng) mengirimkan sekitar 1.673 bidan PTT ke Jakarta. Rombongan bidan PTT Karanganyar dipimpin Ketua Forum Bidan PTT Karanganyar, Erlina Apriliawan. Biaya keberangkatan berasal dari iuran para bidan itu.

Saat ditemui wartawan sebelum keberangkatan, Erlina mengatakan ada tiga tuntutan utama bidan PTT di Tanah Air. Tuntutan utama mereka yaitu diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Mereka juga meminta penghapusan aturan cuti melahirkan yang hanya 40 hari.

Advertisement

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 07/2013 yang mengatur tentang masa tugas bidan PTT juga dituntut direvisi. Dalam aturan tersebut disebutkan masa tugas bidan PTT adalah tiga tahun. Perpanjangan masa tugas bisa dilakukan paling banyak dua kali.

Sehingga seorang bidan PTT hanya mempunyai masa tugas paling lama sembilan tahun. Setelah melampaui masa tugas maksimal, seorang bidan PTT tidak menjadi tanggung jawab negara. Seluruh bidan PTT dikontrak Kementerian Kesehatan, bukan pemerintah daerah.

“Ada setidaknya tiga tuntutan utama kami, diangkat menjadi PNS, penghapusan aturan cuti melahirkan yang hanya 40 hari, dan penghapusan Permenkes Nomor 07/2013 tentang masa tugas bidan PTT. Besok [Senin] kami aksi damai di Jakarta,” tutur Erlina.

Advertisement

Menurut dia, ada 146 bidan PTT di Bumi Intanpari. Seluruh bidan PTT di Karanganyar, menurut Erlina satu suara menuntut realisasi dari tuntutan tersebut. Selama ini para bidan PTT merasa resah setiap kali mendekati masa akhir tugas (kontrak).

Mereka khawatir tidak lagi dperpanjang masa tugasnya sebagai bidan PTT. Mereka juga khawatir bila hak perpanjangan masa tugas sudah habis, sehingga tak bisa menjadi bidan PTT lagi. Walau diakui Erlina, belum ada bidan PTT di Karanganyar yang “dirumahkan”.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif