SOLOPOS.COM - Petugas dari Disnakperla Wonogiri memeriksa hati sapi di tempat pemotongan hewan kurban di Masjid Al Mukmin Giritirto, Wonogiri, Kamis (24/9/2015). Hati yang bercacing langsung dimusnahkan. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)
Idul Adha 2015, Disnakperla Wonogiri mencatat 46 hewan kurban terkena cacing hati.
Solopos.com, WONOGIRI–Anggota tim pengawasan penyembelihan hewan kurban Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri menjaring 46 hewan kurban terkena penyakit cacing hati. Ke-46 hewan itu terbagi atas 31 ekor hewan sapi dan 16 ekor hewan kambing. Di hari terakhir pemantauan penyembelihan hewan kurban, Sabtu (26/9/2015), semua hewan kurban tak terjangkit cacing hati.
Kepala Dinas Nakperla Wonogiri, Rully Pramono ditemui seusai sidang paripurna DPRD Wonogiri, Sabtu, menjelaskan anggota tim masih memantau penyembelihan hewan kurban di lima kecamatan, yakni Kecamatan Purwantoro, Jatisrono, Baturetno, Wonogiri dan Manyaran.
“Hasil hari ini [Sabtu], tidak ditemukan penyakit cacing hati pada hewan kurban sehingga data hewan kurban yang terjaring penyakit hati sebanyak 46 ekor,” jelas dia.
Rully menjelaskan hingga Sabtu anggota tim pengawasan hewan kurban mencatat sebanyak 6.413 ekor hewan disembelih selama tiga hari. Hewan kurban terbagi atas hewan sapi jantan sejumlah 1.533 ekor, sapi betina sebanyak 10 ekor, hewan kambing sebanyak 4.488 ekor dan domba sejumlah 382 ekor.
“Semua hati hewan yang terkena cacing hati sudah dimusnahkan karena sangat berbahaya jika dikonsumsi.”
Rully mengatakan selama tiga hari itu sebanyak 85 petugas Nakperla turun dan memantau hewan kurban ke 25 kecamatan di Wonogiri.
Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Masyarakat Veteriner Bidang Peternakan Disnakperla Wonogiri, Pandoyo, menegaskan hati hewan kurban yang mengandung cacing harus dimusnahkan dengan cara dikubur.