Soloraya
Sabtu, 26 September 2015 - 01:40 WIB

PERPUSTAKAAN SEKOLAH BOYOLALI : Pemerintah Kucurkan Rp6,7 Miliar Bangun Gedung Perpustakaan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Berebut buku

Perpustakaan sekolah Boyolali ada ratusan SD di Boyolali yang belum memiliki gedung perpustakaan.

Solopos.com, BOYOLALI–Sebanyak 285 dari 601 Sekolah Dasar (SD) se-Kabupaten Boyolali belum terfasilitasi perpustakaan. Menanggulangi hal tersebut, Dana Alokasi Khusus (DAK) 2015 senilai Rp6.270.000.000 dikucurkan untuk pembangunan fisik 48 perpustakaan sekolah di 19 kecamatan se-Kabupaten Boyolali.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) SD Disdikpora Boyolali, Agrar Mahadi, memaparkan bantuan pengembangan fisik perpustakaan di Kabupaten Boyolali telah dianggarkan dan direalisasikan secara bertahap dengan jumlah yang terus meningkat secara signifikan. Pada 2014 lalu baru 38 perpustakaan sekolah yang dibangun, di 2015 ini direncanakan ada 48 gedung yang akan dibangun.

Menurut dia, keterbatasan lahan dan minimnya jumlah siswa menjadi faktor krusial di balik belum meratanya akses fasilitas perpustakaan sekolah dasar di Kabupaten Boyolali.

“Tidak bisa langsung sebanyak 285 itu semuanya dibuatkan perpustakaan. Harus bertahap serta ada ketentuan juga skala prioritasnya. Salah satunya ada lahan dan ada jumlah siswa yang mencukupi,” terang dia saat diwawancarai Solopos.com, Jumat (25/9/2015).

Advertisement

Dana Alokasi Khusus (DAK) 2015 senilai Rp6.270.000.000 kali ini dialokasikan untuk pembangunan fisik perpustakaan sejumlah SD di 19 kecamatan se-Kabupaten Boyolali.

Dijelaskannya, SD penerima bantuan tersebut diutamakan bagi yang berlokasi jauh dari akses perkotaan, terutama di Boyolali utara.

“Kami fokuskan ke pembangunan fisiknya dulu. Untuk kelengkapan buku dan lain sebagainya bisa menyusul. Ini alokasinya meningkat, dan di 2016 nanti juga ada kemungkinan jumlahnya bisa lebih banyak lagi,” imbuh dia.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, Agus Syafrudin, menambahkan sejumlah SD memang terkendala jumlah siswa yang jauh di bawah standar.

Dia mencontohkan sejumlah SD di Kecamatan Simo ada yang jumlah total siswa satu sekolahnya tak lebih dari sekitar 30-50 siswa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif