Jogja
Sabtu, 26 September 2015 - 07:20 WIB

PAMERAN JOGJA : Angkat Kuliner Kekinian Lewat Festival

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Festival Jajanan Kekinian di JEC, Rabu (23/9/2015). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Pameran Jogja termasuk festival kuliner mengangkat potensi wisata kuliner daerah.

Harianjogja.com, BANTUL—Kulier dinilai menjadi salah satu daya tarik di DIY mulai dari tradisional hingga modern. Festival Jajanan Kekinian yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC) 23-27 September 2015.

Advertisement

Advertising and Promotion Coordinator XO Production Angela Fertilisty mengungkapkan, festival ini digelar untuk mengenalkan makanan modern yang mulai marak di DIY. Festival ini diikuti 120 tenant dengan menyuguhkan 240 jenis jajanan. Ada pun target dari festival ini adalah anak muda sehingga baik konsep maupun kemasan dibuat untuk anak muda.

“Anak-anak muda sekarang suka mencoba makanan yang unik-unik,” ujar dia, Rabu (23/9/2015).

Ia mengungkapkan, festival ini bisa menarik perhatian pengunjung sebanyak 35.000 orang. Diharapkan, rata-rata setiap harinya ada pengunjung sekitar 7.000 orang. Untuk menarik perhatian, tak hanya aneka kuliner unit dan modern yang disajikan, tetapi juga ada berbagai hiburan. Lomba-lomba juga digelar seperti lomba makan, rodeo ride, dan spaceball yang memacu adrenalin.

Advertisement

“Kami ingin menarik sebanyak-banyaknya pengunjung. Kami juga ingin setiap tenant yang berjualan mendapatkan untung,” ujar dia.

Ia berharap, event ini bisa meningkatkan citra DIY sebagai destinasi wisata budaya, kuliner, dan belanja. Event ini pun direncanakan menjadi event tahunan. “Semoga bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan industri kuliner,” ujar dia.

Angela mengungkapkan, tak hanya jajanan modern yang mendapatkan perhatian. Pada Oktober nanti, rencananya akan ada festival serupa. Namun, makanan tradisional yang akan menjadi bintang.

Advertisement

Salah satu stan makanan modern yang hadir adalah Larre. Dewi, salah satu pemilik Larre mengungkapkan, tidak memasang target khusus dalam event ini. Dalam event ini, Larre menyajikan mi kuah susu. Meskipun bukan makanan yang baru, namun makanan ini dinilai belum terlalu dikenal. “Motivasi utama saya ikut event ini untuk mengenalkan Larre dan mi kuah susu,” ujar dia.

Area Director (Designate) Singapore Tourism Board Raymond LIM mengungkapkan, kuliner menjadi salah satu daya tarik di DIY. Wisatawan asal Singapura menyukai makanan yang enak. Hal itu bisa ditemukan dengan mudah di DIY. Menurutnya, berbagai makanan bisa ditemukan di DIY dengan rasa yang enak.

“Ada juga pusat gudeg. Keragaman kuliner yang dimiliki menjadi daya tarik bagi kami,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif