Jateng
Jumat, 25 September 2015 - 16:50 WIB

USAHA KECIL MENENGAH : Dinkop Jawa Tengah Dorong UMKM Lebih Produktif

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Usaha Kecil Menengah di Jawa Tengah didorong untuk lebih produktif.

Kanalsemarang.com, SEMARANG– Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Jawa Tengah terus mendorong sektor UMKM agar lebih produktif meski kondisi ekonomi saat ini sedang lesu.

Advertisement

“Memang benar dalam kondisi perekonomian saat ini ada sebagian UMKM yang terkena dampaknya, terutama Usaha Mikro Kecil Menengah yang bahan bakunya masih bergantung pada impor,” kata Kepala Dinkop dan UMKM Jateng Gayatri Indah Cahyani di Semarang, Kamis (24/9/2015).

Salah satu produk UMKM yang bahan bakunya masih bergantung pada impor yaitu batik. Pewarna batik hingga saat ini masih harus diimpor salah satunya dari negara Jerman.

Sedangkan untuk komoditas UMKM yang sampai saat ini tidak mengalami gangguan produksi salah satunya adalah kerajinan tangan berbahan baku lokal seperti akar bonggol dari Kabupaten Blora.

Advertisement

Selain itu, ada pula beberapa produk makanan khas Jawa Tengah yang mulai banyak dilirik oleh pasar ekspor. Meski demikian, diakuinya untuk produk ini masih mengalami kendala terkait kemasan.

“Memang mengenai produk olahan ini sebetulnya dari sisi rasa cukup enak, tetapi kalau dari kemasan masih kalah saing jika dibandingkan dengan produk dari beberapa daerah lain,” katanya.

Mengenai kondisi tersebut, pihaknya tengah berupaya mendorong pelaku UMKM agar dapat mengemas produk secara baik dan bernilai jual.

Advertisement

“Ini juga salah satu cara agar produk UMKM kita dapat memenuhi standar yang diinginkan oleh pasar luar negeri. Dalam hal ini kami membantu pemasaran juga,” katanya.

Meski demikian, secara umum kondisi tersebut tidak terlalu memengaruhi produktivitas UMKM. Pihaknya berupaya terus mendorong produktivitas UMKM untuk memenuhi permintaan pasar yang ada.

Sementara itu, terkait daya beli masyarakat diakuinya pada saat ini kondisi di pasaran belum sesuai dengan harapan. Gayatri mengatakan, banyak konsumen yang berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka.

“Saat ini mereka masih mengutamakan belanja kebutuhan dasar di antaranya pangan dan kesehatan. Meski demikian, kami optimistis permintaan pasar akan kembali membaik jika ekonomi global juga membaik,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif