SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Trans Jogja untuk nasib pekerja disebut tetap aman.
Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Trans Jogja, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY, Agus Minang Satyo Nugroho memastikan tidak ada PHK untuk semua pekerja Trans Jogja dalam proses alih kelola Trans Jogja.
Ia membenarkan adanya perubahan sistem pembelian tiket di halte. Rencananya mulai tahun depan, tidak ada orang yang jaga di halte karena pelayanan tiket menjadi e-ticketing. Namun demikian, kata Agus, pekerja halte akan dialihkan ke pekerjaan lain, yakni menjadi pramuniaga bus Trans Jogja.
“Kalau saat ini sopir dan kondektur dari pihak operator. Nanti kondektur dari pihak kami yang diambilkan dari pegawai halte,” jelasnya, Kamis (24/9/2015)
Agus mengatakan upaya perubahan sistem itu untuk efisiensi. Sebab, diakuinya, anggaran untuk penjaga halte tiap tahun bisa mencapai Rp15 miliar. Dengan sistem e-tikecting akan lebih efisien.
Ia menambahkan, selama dua tahun kedepan, pihaknya juga tidak akan menambah pekerja halte Trans Jogja. Meskipun selama kurun tersebut ada pekerja yang keluar mengundurkan diri.
Kepala Dishubkominfo DIY, Sigit Haryanta berharap tidak ada gejolak sosial dalam perubahan sistem pelayanan Trans Jogja, karena pekerja lama masih tetap bisa bekerja. Untuk mengatasi hal itu, Sigit menyatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan PT.AMI untuk menyiapkan langkah-langkah dalam proses peralihan kelola Trans Jogja.
Sigit mengaku, PT.AMI belum siap sepenuhnya mengelola Trans Jogja. Oleh karenanya, selama setahun kedepan PT.AMI masih bersifat operator yang bekerjasama dengan PT.JTT. “Yang jelas sistem buy the service masih tetap kami terapkan,” tegas mantan Kepala Biro Umum Humas dan Protokoler, Sekretariat Daerah, Pemda DIY ini.