Jateng
Jumat, 25 September 2015 - 11:50 WIB

PILKADA SERENTAK : Mendagri: Tahapan Penetapan Pemenangan Pilkada Rawan Konflik

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mendagri Tjahjo Kumolo (Dok/JIBI)

Pilkada serentak nanti diprediksi rawan konflik terutama pada saat penetapan pemenangan. 

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah melakukan pemetaan kerawanan terjadinya konflik pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 9 Desember 2015.

Advertisement

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan dari hasil pemetaan kerawanan terjadinya konflik yakni pada tahapan penetapan pemenang pilkada.

“Kami meminta kepada aparat kepolisian agar waspada pada saat penetapan pemenang pilkada karena rawan terjadi konflik,” katanya di Semarang Selasa (22/9/2015).

Advertisement

“Kami meminta kepada aparat kepolisian agar waspada pada saat penetapan pemenang pilkada karena rawan terjadi konflik,” katanya di Semarang Selasa (22/9/2015).

Pendukung calon kepala daerah yang kalah, terlebih bila selisih perolehan suaranya kecil akan melakukan protes kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pilkada.

Menurut Tjahjo salah satu kunci kesuksesan pelaksanaan pilkada serentak berada di kecamatan karena dari pengalaman pemilihan legislatif (pileg) permainan suara terjadi di tingkat kecamatan.
“Di kecamatan ini bisa terjadi penambahan atau pengurangan angka 0 yang berakibat perolehan suara calon berkurang atau bertambah,” ungkapnya.

Advertisement

“Kunci teman saya bisa terpilih menjadi anggota DPR di empat provinsi berbeda dengan membayar uang bupati sekian miliar untuk dibagikan kepada para camat,” beber Tjahjo.

Untuk mengatantisipasi kecurangan pilkada di tingkat kecamatan, Mendagri menambahkan telah mengumpulkan para camat se-Indonesia di Batam beberapa waktu lalu.

Para camat, kata Tjahjo sudah diingatkan agar menjaga netralitas, bila sampai nekad melanggar akan dikenai sanksi tegas, “Pilkada serentak yang beru kali pertama dilaksanakan supaya belangsung sukses,” harapnya.

Advertisement

Mendagri menambahkan untuk pelaksanaan pilkada serentak di 21 kabupaten/kota di Jateng tidak ada kerawanan.

“Hanya saja beberapa daerah yang jumlah pendudukan padat, lebih dari satu juta seperti Kota Semarang, Cilacap, Tegal, Solo, dan Pati perlu mendapatkan perhatian khusus,” ujarnya.

Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jateng Joko Sutrisno mengatakan berdasarkan kajian Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) politik di Jateng dipetakan sebagai daerah terhijau dibanding provinsi lain.

Advertisement

“Hijau itu artinya sebagai Jateng sebagai provinsi aman, damai tanpa ada kerawanan berarti. Ini harus dikawal oleh semua pihak termasuk pers agar pilkada berjalan lancar dan damai,” harap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif