Soloraya
Jumat, 25 September 2015 - 18:40 WIB

INFRASTRUKTUR PENDIDIKAN SUKOHARJO : Belum Ditempati, Gedung SDN Kadokan 2 Sudah Rusak

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan belajar siswa kelas 1 SDN Kadokan 2 Grogol, Sukoharjo. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Pendidikan Sukoharjo, anggaran Rp1,08 miliar untuk rehab gedung belum digunakan optimal, bangunan SDN kadokan 2 sudah rusak.

Solopos.com, SUKOHARJO–Gedung SDN Kadokan 2 lokasi dua, Grogol, Sukoharjo yang dibiayai APBD 2013 dan 2014 senilai lebih dari Rp1,08 miliar belum digunakan secara optimal. Bahkan, sejumlah ruang kelas dan bangunan lainnya sudah retak-retak. SDN Kadokan 2 lokasi dua terletak di Plalan RT 002/RW 004, Desa Kadokan.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, Senin dan Jumat (21/9/2015  dan 25/9/2015), kegiatan belajar mengajar (KBM) hanya ada di kelas I dan diikuti tujuh siswa. Sarang laba-laba dan debu memenuhi setiap kelas dan ruangan lain, kecuali kelas yang difungsikan untuk KBM.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, sekolah yang terletak di tengah areal persawahan itu dibangun dua tahap, yakni pada 2013 dan 2014. Tahap I 2013 dibangun ruang guru dan dua ruang kelas. Pada tahap II 2014 dibangun empat ruang kelas, masjid beserta tempat wudu, dan pagar yang mengitari sekolah. Pada proyek tahap II menelan biaya APBD senilai Rp1,08 miliar.

Sekolah tersebut sedianya digunakan sebagai lokasi baru lantaran sekolah di lokasi pertama, yakni di belakang kantor Desa Kadokan, dinilai sudah tidak representatif.

Advertisement

Namun, bangunan yang dikerjakan pada 2014 sudah banyak yang rusak. Tembok pagar di ujung timur retak dari atas hingga bawah. Keretakan diperkirakan lebih dari 1 sentimeter . Kondisi itu menyebabkan gedung dan tembok pagar yang semula menyatu nyaris terpisah. Kondisi yang sama terjadi di tembok pagar di dekat tempat wudu masjid.

Penyangga pagar di tiga lokasi ada yang sudah patah, ada pula yang sudah terpisah dari tembok pagar. Tak hanya itu, tembok serambi masjid dekat tiang penyangga retak dengan posisi vertikal lebih dari 1 meter. Keretakan juga terjadi di tembok kelas bagian dalam di dua ruang kelas.

Guru kelas I, Sri Widati, saat ditemui Solopos.com mengaku prihatin atas kondisi di sekolah tempatnya mengajar itu.

Advertisement

Dia tidak tahu ihwal pemeliharaan gedung, karena hal tersebut bukan ranahnya. Atas kondisi tersebut pihak sekolah belum dapat memfungsikannya secara optimal. Dari enam kelas yang ada, hanya satu kelas yang baru digunakan, yakni kelas I.

“Kondisi ini berdampak pada penerimaan siswa kelas I, beberapa waktu lalu. Semula ada 21 siswa yang mendaftar, tapi hanya ada delapan siswa yang akhirnya daftar ulang. Banyak orang tua yang mencabut pendaftaran karena mereka bilang kondisi sekolah sangat memprihatinkan,” kata dia.

Kepala SDN Kadokan 2, Joko Budi Priyanto, saat dimintai konfirmasi menjelaskan pemindahan siswa dari sekolahan lama akan dilakukan secara bertahap. Saat ini baru kelas I yang bisa dipindah. Disinggung mengenai kerusakan di sekolah lokasi kedua, Joko mengaku tidak tahu menahu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif