SOLOPOS.COM - Warga membersihkan dan menyingkirkan batu-batu yang berada di dalam bunker yang masih dalam proses penggalian di komplek Balaikota Solo, Senin (11/11). Pemkot Solo akan melibatkan anggota TNI untuk mengecek kemungkinan adanya mesiu sisa jaman perang. (Solopos.com/Burhan Aris Nugraha)
Cagar budaya Solo, Pemkot akan merestorasi bunker yang ditemukan di kompleks Balai Kota 2016 mendatang.
Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana merestorasi bunker yang ditemukan di kompleks Balai Kota pada 2016 mendatang. Restorasi dilakukan setelah Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) rampung melakukan ekskavasi atau penggalian bunker.
Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Agus Djoko Witiarso mengatakan selain sebagai wahana edukasi, restorasi bunker diharapkan bisa memberi gambaran sejarah masa lampau kompleks Balai Kota.
“BPCB sudah selesai mengkaji keberadaan bunker dan akan diusulkan untuk direstorasi di 2016,” kata Agus ketika dijumpai Solopos.com, di Balai Kota, Jumat (25/9/2015).
Agus mengatakan proyek restorasi akan meliputi penataan dan pemanfaatan bunker. Ihwal pemanfaatan bunker, Agus mengatakan dilakukan sesuai dengan rekomendasi BPCB. Yakni, restorasi bangunan bunker harus mengacu pada aturan undang-undang (UU) cagar budaya. Agus berencana mempertahankan bangunan bunker yang ditemukan di kompleks Balai Kota. Restorasi bunker dilakukan seiring pembangunan gedung kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendulcapil) di lokasi penemuan bunker di sisi utara kompleks Balai Kota.
Kasi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB, Gutomo menjelaskan ekskavasi bunker yang dilakukan Balai Arkeologi Jogja tahun lalu rampung. Hasil kajiannya pun telah memberi petunjuk pasti pemanfaatan bunker itu di masa lalu.
Gutomo mengatakan bangunan bunker tersebut digunakan sebagai tempat menyimpan benda, dan pertahanan pada masa kolonial.