SOLOPOS.COM - Pedagang satai, Sumi, mempersiapkan pesanan bumbu satai dan gulai. Menjelang Idul Adha pesanan melonjak. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)
Idul Adha 2015, masyarakat Wonogiri mulai menyerbu pedagang bumbu satai dan Gulai.
Solopos.com, WONOGIRI–Menjelang Idul Adha, pesanan bumbu gulai dan bumbu satai meningkat. Di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, pembuat bumbu satai dan gulai telah melayani inden atau pemesanan sejak H-2 hari raya kurban.
Pembuat bumbu satai dan bumbu gulai, Sumi, 63, mendapat pesanan pembuatan bumbu satai dan bumbu gulai hingga 1.000 bungkus.
Ditemui Solopos.com di warungnya, Sumi, Selasa (22/9/2015) bercerita, dirinya sudah menjadi pedagang satai sejak 30 tahun lalu. Selain menjual satai, Sumi juga melayani menjual bumbu satai dan bumbu gulai. Harga per kantong plastik bumbu satai Rp5.000, sedangkan bumbu gulai per plastik senilai Rp2.000.
“Bumbu-bumbu itu juga sering dibawa pedagang lain untuk dijual lagi. Harga jual per kantong plastik bagi pedagag berbeda dengan pembeli,” ujar Sumi.
Diceritakannya, setiap hari dirinya hanya membuat dua kantong plastik untuk masing-masing bumbu. Namun, menjelang Hari Kurban pembuatan bumbu meningkat pesat. Sumi mengaku mendapatkan pesanan pembuatan bumbu satai dan bumbu gulai sebanyak 1.000 kantong. Menurut dia, pemesanan bumbu sejumlah itu sudah dilakukan Senin awal pekan ini.
“Setiap hari saya membuat bumbu satai dan bumbu gulai. Hasilnya langsung diambil oleh pemesan sehingga tidak ada yang tersisa.” Sumi mengatakan pemesan bumbu tak hanya warga Desa Girimarto tetapi desa lain di Girimarto dan luar Girimarto.
Bahan baku pembuatan bumbu itu, menurut Sumi, terdiri atas gula merah, garam, bawang putih, bawang merah, jeruk, dan sebagainya. “Bahan-bahan setelah ditiris diaduk menjadi satu.”