Jogja
Rabu, 23 September 2015 - 00:20 WIB

HUTAN GUNUNGKIDUL : Tahura akan Dikembangkan Seperti Taman Safari

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebagian dari 1.200 pelari antusias berlari di zona Afrika pada Safari Run 5 K di Taman Safari II, Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (31/5/2015).

Hutan Gunungkidul akan dikembangkan seperti Taman Safari

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY terus berupaya mempercantik kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) di Desa Gading, Kecamatan Playen. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengkonsep wisata alam ini mirip dengan keberadaan Taman Safari Indonesia, di Bogor, Jawa Barat.

Advertisement

Hanya saja, untuk pengembangan tersebut harus dibatasai, dengan luas lahan yang digunakan tidak melebihi 10% dari keseluruhan luas tahura. Hingga saat ini, kawasan hutan milik Pemerintah DIY tersebut memiliki luasan 634 hektare.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY Sutarto mengatakan, pengembangan kawasan wisata yang diprogramkan mengedepankan wisata alam. Untuk pengembangannya, Pemerintah DIY akan menggandeng pihak ketiga sebagai investor.

Advertisement

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY Sutarto mengatakan, pengembangan kawasan wisata yang diprogramkan mengedepankan wisata alam. Untuk pengembangannya, Pemerintah DIY akan menggandeng pihak ketiga sebagai investor.

“Kami sangat terbuka untuk dunia usaha, baik itu investor atau masyarakat umum lainnya. Kami membuka kesempatan yang luas bagi mereka yang ingin ikut berpartisipasi pengembangan wisata di area tahura,” kata Sutarto kepada awak media, di sela-sela kegiatan jelajah wisata sepeda Tahura 2015, Minggu (20/9/2015).

Dia menjelaskan, pengembangan tahura diwacanakan untuk berbagai konsep yang menyangkut sejumlah sektor. Di kawasan itu akan dibagi dalam beberapa blok, di mana salah satu blok akan digunakan untuk wisata lengkap dengan kegiatan atraksi seni dan pengembangan wisata.

Advertisement

Menurut Sutarto, pihaknya sudah memiliki konsep dan detail pengembangan seperti yang ada di Taman Safari. Hanya saja, untuk pelaksanaan masih harus menunggu Peraturan Daerah DIY guna realisasi pengembangan.

“Mudah-mudahan regulasi tentang perizinan pengelolaan usaha wisata bisa selesai dalam waktu sebulan ke depan. Nantinya dalam regulasi itu akan mengatur pemanfaatan kios, retribusi dan lainnya,” ujarnya.

Sutarto menambahkan, lokasi tahura sangat strategis, apalagi lokasinya dikelilingi dengan kali Oya. Selain itu juga berdekatan dengan kawasan wisata alam Gunung Api Purba Nglanggeran.

Advertisement

“Selain aneka satwa, kami juga akan kembangkan blok konservasi dengan tanaman tanaman langka, sehingga bisa terkonsep wisata konservasi dan edukasi,” imbuh dia.

Terpisah, Sekretaris Komisi B DPRD Gunungkidul Arif Wibowo menyambut baik konsep yang dikembangkan Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY. Namun menurut dia, dibutuhkan kejelasan posisi dalam kerja sama, karena secara tidak langsung lokasi tahura berada di wilayah Gunungkidul.

“Kita jelas memiliki kepentingan, jangan sampai Gunungkidul tidak mendapatkan manfaat dari pengembangan tersebut,” ungkap Bowo, kemarin.

Advertisement

Dia pun berharap adanya diskusi berkelanjutan antara pemkab dengan Pemerintahan DIY. Tujuan dari pertemuan ini salah satunya membahas kelangsungan lokasi wisata itu, sehingga nantinya tidak menimbulkan permasalahan kelak di kemudian hari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif