News
Selasa, 22 September 2015 - 13:10 WIB

RAKERNAS NASDEM : Bahas Tas Impor, Jokowi Sindir Sosialita?

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi menjabat tangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (JIBI/Antara/Rosa Panggabean)

Rakernas Nasdem dipakai Jokowi untuk menyampaikan pentingnya membatasi produk impor.

Solopos.com, JAKARTA – Istilah “Sosialita” identik dengan ibu-ibu atau perempuan yang gemar menggunakan barang-barang mewah. Tas impor menjadi salah satu barang yang seolah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup. Meski tak ada salahnya, import as ini sepertinya juga mencuri perhatian Presiden.

Advertisement

Dalam Rakernas Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penggunaan produk dalam negeri ditingkatkan untuk menyerap barang produksi Tanah Air.

“Kita masih senang dengan produk impor, sepatu kalau enggak impor enggak senang. Tas ibu-ibu kalau enggak impor malu memamerkan,” kata Jokowi saat membuka Rakernas Partai Nasdem di Jakarta Senin (21/9/2015) malam.

Setelah itu, Jokowi menyindir pengguna jam tangan yang hobi membeli barang impor. Sebagian hadirin undangan yang merupakan pejabat dan masyarakat kalangan menengah ke atas dalam acara itu menengok tangan. Jokowi lantas mengingatkan.

Advertisement

“Jam kalau enggak impor, impor pun yang mahal. Enggak usah tengok tangan, sekarang enggakapa-apa, tapi nanti jangan,” tutur Presiden disambut gemuruh tawa hadirin.

Sebagai negara besar dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, seharusnya bisa menyerap produksi dalam negeri. Kebiasaan senang dengan barang impor cuma menguntungkan negara lain apalagi sebentar lagi memasuki Komunitas Masyarakat Ekonomi Asean.

Pastinya negara lain di kawasan mengincar pasar Indonesia yang sangat besar. Jika kalah bersaing dan masih suka dengan barang luar negeri, sudah pasti produk dalam negeri lambat laun tidak laku.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif