News
Selasa, 22 September 2015 - 09:55 WIB

PENGEMBANGAN BANDARA : Pembangunan 3 Bandara Ditarget Rampung Tahun Ini

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi bandara (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pengembangan bandara dilakukan Kemenhub dengan menambah jumlah bandara di luar Jawa.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan memperkirakan pembangunan tiga bandara bakal rampung pada tahun ini.

Advertisement

Direktur Kebandarudaraan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan pembangunan bandara baru akan lebih banyak menyasar daerah terpencil. Hal tersebut sesuai instruksi Presiden, di mana pembangunan diarahkan mulai dari tepi.

Untuk diketahui, Kemenhub berencana membangun total 15 bandara dalam 5 tahun ke depan.

“Sesuai rencana Presiden, pembangunan bandara-bandara baru untuk jangka menengah dan panjang mayoritas akan lebih menyasar ke daerah terpencil. Jangan daerah-daerah terpencil justru tidak terurus,” tutur dia, Senin (21/9/2015).

Advertisement

Agus menambahkan bandara yang mulai beroperasi tahun ini antara lain Bandara Miangas, Sulawesi Utara. Bandara yang menghabiskan sekitar Rp280 miliar tersebut bakal dikelola Kemenhub dengan status Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Selain Miangas, Kemenhub membidik dua bandara lainnya untuk diselesaikan tahun ini, yakni Bandara Maratua Kalimantan Timur yang bakal beroperasi pada September 2015 dan Bandara Tambelan Kepulauan Riau pada Desember 2015.

“Sebelumnya, kami perkirakan pembangunan bandara baru di daerah perbatasan, terpencil dan rawan bencana itu paling hanya satu bandara saja tahun ini. Tetapi, kami percepat karena ada instruksi langsung dari menteri [Ignasius Jonan],” kata dia.

Advertisement

Agus mengungkapkan pemerintah menargetkan jumlah bandara yang ada di Indonesia mencapai 299 bandara pada 15 tahun mendatang, atau bertambah 62 bandara dari total bandara yang sudah ada sebanyak 237 bandara.

Dia mengaku penempatan bandara-bandara baru kedepannya tidak serta merta disebar di daerah terluar, terisolasi maupun rawan bencana. Menurutnya, pembangunan bandara baru di suatu daerah akan dilakukan kajian terlebih dahulu, terutama terkait dampak ekonomi.

“Dulunya, waktu membangun bandara baru itu tidak profit oriented. Nah, ternyata bandara profit itu perlu juga karena tidak lepas dari supply chain. Jadi ada kebutuhan, saling mengikat dan saling bersama-sama mengembangkan daerah tersebut,” ujar dia.

Oleh karena itu, lanjut Agus, Kemenhub bakal menggodok review rencana induk bandar udara. Nantinya, dalam review tersebut, Kemenhub dapat mengetahui secara akurat seberapa besar dampak keberadaan bandara bagi perkembangan daerah.

Sementara itu, pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menilai bandara atau airstrip di pelosok daerah sangat dibutuhkan. Menurutnya, angkutan udara menjadi transportasi yang paling memungkinkan untuk membuka daerah terisolasi.

“Daerah seperti Papua itu hanya bisa dibuka dengan menggunakan angkutan udara, tidak bisa dengan transportasi lain. Setelah itu, yang perlu pemerintah pikirkan selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan safety,” tutur dia.

Ditanya mengenai bandara baru akan lebih profit oriented, Dudi menilai hal itu tidak salah karena tujuan bandara adalah mengembangkan ekonomi daerah.

Namun demikian, lanjutnya, pemerintah tetap harus menjadi pelopor pembangunan ekonomi daerah, bukan kebalikannya.

Berikut 15 bandara yang akan dibangun Kementerian Perhubungan:

Bandara

Provinsi

Landasan Pacu (m)

Tambelan Kepulauan Riau 1.200×30
Letung Kepulauan Riau 1.200×30
Muara Teweh Kalimantan Tengah 1.400×30
Tebelian Kalimantan Barat 1.400×30
New Samarinda Kalimantan Timur 2.250×30
Maratua Kalimantan Timur 1.200×30
Morowali Kalimantan Tengah 1.400×30
Miangas Sulawesi Utara 1.400×30
Siau/Sitaro Sulawesi Utara 1.400×23
Buntu Kunik Sulawesi Selatan 2.000×30
Kertajati Jawa Barat 2.500×60
Namniwel Maluku 1.250×30
Kabir/Pantar Nusa Tenggara Timur
Werur Papua Barat 1.250×30
Koroway Batu

 

Papua

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif