Soloraya
Selasa, 22 September 2015 - 03:40 WIB

KEKERINGAN SOLO : Warga Semanggi Mulai Krisis Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Kekeringan Solo, ratusan warga Semanggi, Pasar Kliwon kesulitan mendapat air bersih.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah warga Kampung Losari, Kelurahan Semanggi mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sumber air bersih dari sumur dalam mulai mengering. Sementara air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sering mengalami mati.

Advertisement

Salah seorang warga RT 007/RW 001, Ngatijan, mengatakan di Kampung Losari setiap musim kemarau selalu kesulitan mendapatkan air bersih. Sumber air bersih dari sumur dalam kondisinya keruh dan tidak layak dikonsumsi.

“Kami mulai merasakan kesulitan mendapatkan air bersih sejak akhir Agustus. Kondisi semakin parah pada akhir September ini,” ujar Ngatijan saat ditemui Solopos.com, Senin (21/9/2015).

Ngatijan mengatakan air PDAM menjadi satu-satunya sumber air bersih untuk mencukupi kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK) warga setiap hari. Kondisi air PDAM sekarang sering mati sehingga warga terpaksa harus membeli air isi ulang seharga Rp5.000/galon.

Advertisement

“Saya setiap hari menghabiskan lima galon untuk kebutuhan mamasak. Sementara untuk mencuci dan kakus menggunakan toilet umum,” kata dia.

Dia mengatakan air PDAM setiap hari hanya menyala mulai pukul 00.30 WIB sampai 05.30 WIB.
Setiap hari harus bangun pagi untuk menampung air PDAM. Pagi sampai siang, kata dia, air PDAM tidak pernah menyala sama sekali.

“Kami sudah melaporkan tidak lancarnya air PDAM ke pihak RT [rukun tetangga] untuk dilaporkan ke PDAM,” kata dia.

Advertisement

Senada diungkapkan warga RT 002/RW 004 Joyotakan Serengan, Sumadi. Menurut dia, pelayanan air PDAM sejak Agustus hanya menyala pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB. Sekarang air PDAM hanya menyala pukul 00.00 WIB sampai 04.00 WIB.

“Kondisi air PDAM sekarang sudah tidak bisa diandalkan untuk MCK. Saya memilih membeli air galon untuk kebutuhan minum,” ujar Sumadi.

Kepala Urusan (Kaur) Pelayanan Langganan PDAM Solo, Bayu Tunggul Pamilih, mengklaim air baku PDAM masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Air baku PDAM di Jurug masih mampu mengolah air sebanyak 150 liter/detik. Sedangkan di Jebres sebanyak 100 liter/detik.

“Kami pastikan kebutuhan air PDAM Solo sekarang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kalau ada warga yang kesulitan air segera melapor ke PDAM,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif