Soloraya
Senin, 21 September 2015 - 20:15 WIB

KENDARAAN DINAS SRAGEN : Pemkab akan Beli 131 Motor Dinas untuk Pengawas dan Penilik Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi motor dinas (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Kendaraan dinas Sragen, berupa motor dinas akan diadakan tahun ini.

Solopos.com, SRAGEN — Jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) 2015, Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen akan membeli 131 unit motor untuk seratusan pengawas dan penilik sekolah dari tingkat taman kanak-kanak (TK) hingga SMA/SMK.

Advertisement

Pengadaan motor dinas itu menelan anggaran Rp1,7 miliar dengan menggunakan APBD Perubahan 2015. Para pimpinan Komisi IV sempat membahas anggaran pengadaan motor berpelat merah itu.

Namun pembahasan tidak sampai alot dan akhirnya diloloskan. Hasil pembahasan Komisi IV dilaporkan dalam rapat paripurna dan ditindaklanjuti dengan rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sragen, Senin (21/9/2015).

Anggota Banggar DPRD Sragen, Suparno, saat dihubungi, Senin siang, mengatakan dalam laporan hasil pembahasan Komisi IV tidak ada catatan atau efisiensi anggaran dari pengadaan motor dinas itu.

Advertisement

“Kalau di Banggar kan sebenarnya tinggal menyikapi dan menyetujui apa yang menjadi pencermatan komisi. Karena tidak ada catatan ya anggaran itu diloloskan begitu saja,” kata Suparno.

Sekretaris Disdik Sragen, Suwardi, membenarkan Disdik pernah mengajukan pengadaan motor dinas senilai Rp1,7 miliar. Dia mengaku anggaran tersebut masih dibahas di DPRD dan belum ada pemberitahuan lebih lanjut.

“Kalau sudah disetujui DPRD ya tinggal nanti proses lelang. Pengadaannya ya menyesuaikan dengan katalog barang yang ada,” ujar dia.

Advertisement

Suwardi mengatakan pengadaan 131 motor itu diberikan kepada pengawas TK/SD, pengawas SMP dan SMA/SMK, dan penilik sekolah. Dia belum mengetahui speksifikasi motor yang akan dibeli dengan pagu anggaran Rp13 juta per unit itu.

Dia menjelaskan para pengawas dan penilik sekolah itu tidak mendapatkan fasilitas motor dinas itu sejak 2012. Motor dinas yang pernah digunakan mereka, kata dia, sudah dilelang pada 2012 karena dinilai tidak layak lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif