Jatim
Senin, 21 September 2015 - 12:05 WIB

CAR FREE DAY MADIUN : Begini Cara PKL Dapat Jatah Tempat di Jl. Taman Praja...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung mengamati sayuran yang dijual di pasar tumpah Jl. Taman Praja, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jatim, Minggu (20/9/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

 

Car free day Madiun yang digelar di Jl. Taman Praja padat pedagang kaki lima. Mereka harus berbagi lokasi di pasar tumpah Madiun itu.

Advertisement

Madiunpos.com, MADIUN — Puluhan pedagang kaki lima (PKL) selalu membanjiri Jl. Taman Praja atau jalan di depan Kantor Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), saat digelar Car Free Day (CFD) setiap Minggu pagi hingga siang. Mereka menggelar lapak di arena pasar tumpah Madiun itu.

Salah seorang PKL di Jl. Taman Praja yang berjualan gorengan, Tatang, mengatakan PKL harus membayar uang retribusi sebesar Rp3.000 untuk bisa berjualan di arena Car Free Day (CFD) yang lebih mirip pasar tumpah di Madiun itu. Menurut dia, uang tersebut dibagi, yaitu Rp1.000 untuk membayar kepada petugas Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun dan Rp2.000 sebagai tarif kebersihan.

“Setiap kali berjualan kami ditarik Rp3.000 oleh dua orang yang berbeda, yakni petugas pemerintah dan petugas kebersihan. Tarif rertribusi itu memang cukup tinggi. Tapi kalau tidak membayar, kami tidak bisa berjualan,” kata Tatang kepada Madiunpos.com di Jl. Taman Praja, Minggu (20/9/2015).

Advertisement

Ditanya kondisi Jl. Taman Praja setelah sepi pengunjung pasar tumpah Madiun, Tatang menyebut, tampak penuh dengan sampah. Menurut dia, petugas kebersihan melaksanakan tugas dengan semestinya, yakni langsung membersihkan Jl. Taman Praja. Tatang berharap tarif retribusi PKL di arena pasar tumpah Madiun tidak naik di kemudian hari.

“Kami mendapat tempat berjualan di Jl. Taman Praja saja sudah bersyukur. Syukur dagangan saya laris saat dibawa ke pasar tumpah Madiun. Jumlah pengunjung pasar tumpah terlihat semakin bertambah jadi kemungkinan dagangan laris kian terbuka lebar,” jelas Tatang.

Ditanya awal mula bisa berjualan di pasar tumpah Madiun, PKL lainnya, Imam, 23, menyebut para PKL harus belomba untuk berangkat paling pagi menuju Jl. Taman Praja. Menurut dia, PKL musti bisa mendapatkan tampat berjualan palinh strategis di Jl. Taman Praja. Setelah punya tempat, Imam mengatakan, para PKL tidak lagi berebut tempat karena sudah punya jatah masing-masing.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif