Jogja
Sabtu, 19 September 2015 - 16:20 WIB

PERTANIAN KULONPROGO : Buah Kelapa Terbaik se-Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sarinten, warga Dusun II, Desa Bojong, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo menunjukkan tanaman kelapa bojong bulat yang ada di pekarangan rumahnya, Jumat (18/9/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Pertanian Kulonprogo dari Panjatan dikenal karena daging buah kelapa yang bulan dan tebal.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pohon kelapa merupakan salah satu potensi terbesar Kabupaten Kulonprogo. Tidak tanggung-tanggung. Desa Bojong di Kecamatan Panjatan bahkan diklaim sebagai daerah asal varietas tanaman penghasil kelapa terbaik di Indonesia.

Advertisement

Kelapa bojong bulat. Begitulah masyarakat setempat menyebut tanaman asli Desa Bojong ini. Hampir setiap rumah penduduk di sana memiliki pohon kelapa di pekarangannya.

“Sudah ada sejak zaman nenek moyang,” kata Kasie Pemerintahan Desa Bojong, Yayan, saat ditemui di balai desa, Jumat (18/9/2015).

Advertisement

“Sudah ada sejak zaman nenek moyang,” kata Kasie Pemerintahan Desa Bojong, Yayan, saat ditemui di balai desa, Jumat (18/9/2015).

Yayan memaparkan, kelapa bojong bulat punya banyak keunggulan, terutama pada kualitas buahnya. Daging buahnya lebih tebal dan menghasilkan santan yang lebih kental. Kandungan minyaknya pun lebih banyak, hampir dua kali lipat dibanding kelapa jenis lain. Produktivitas kelapa bojong bulat juga tinggi.

“Satu jenjang bisa lebih dari 10 butir. Rata-rata 15 butir. Jenis lain biasanya cuma lima sampai delapan butir,” ujar Yayan.

Advertisement

“Ada 11 kelompok tani yang ikut mengelola dari masing-masing dusun,” ucapnya.

Konsumen bibit kelapa bojong bulat berasal dari wilayah Wonosari dan Bantul hingga Klaten dan Wonosobo. Sedangkan buahnya kebanyakan dijual ke Solo dan Klaten. Yayan lalu mengeluh, keunggulan kelapa bojong bulat sering dimanfaatkan pihak tidak bertanggungjawab.

“Sering diklaim sama orang-orang. Padahal itu bukan kelapa kami. Itu bisa merusak citra kelapa bojong bulat,” tuturnya.

Advertisement

Ketersediaan air yang cukup melimpah juga mendukung pengembangan kelapa bojong bulat. Mereka belum pernah sampai kekurangan air saat musim kemarau. Yayan lalu menambahkan, warga setempat juga memanfaatkan bagian lain dari tanaman kelapa untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

“Serabut kelapa dan lidinya bisa untuk sapu,” ungkapnya.

Sarinten adalah salah seorang warga yang sehari-hari membuat sapu lidi di rumahnya. Nenek berusia 70 tahun itu mengaku punya beberapa tanaman kelapa bojong bulat di pekarangannya. “Lumayan untuk mengisi waktu daripada menganggur,” kata warga Dusun II itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif