Sport
Sabtu, 19 September 2015 - 18:20 WIB

PERSIBA BANTUL : Laskar Sultan Agung Tantang Legend

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesepakbola Persiba Bantul Ugik Sugianto (kiri) melakukan selebrasi seusai membobol gawang Persinga Ngawi di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (18/8/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Regina Safri)

Persiba Bantul saat ini bisa bernapas lega, karena terpilih menjadi tim fair play.

Harianjogja.com, BANTUL — Manajemen Laskar Sultan Agung akhirnya memastikan diri bakal menggelar laga persahabatan melawan skuat Persiba Legend pada peringatan ulang tahun ke-48 Persiba, 27 September.

Advertisement

Digelarnya laga persahabatan itu sekaligus membatalkan rencana Manajemen Persiba untuk menggelar trofeo dengan menghadirkan Persib Bandung dan PSS Sleman.

“Jadinya lawan Persiba Legend. Kami sudah koordinasi dengan para mantan pemain Persiba yang sempat membawa tim menjadi juara Divisi Utama dan mereka menyatakan diri siap untuk bertanding,” ujar Manajer Persiba Endro Sulastomo kepada Harianjogja.com, Jumat (18/9/2015) petang.

Menurut Endro, digelarnya laga melawan Persiba Legend lebih didasarkan pada estimasi waktu dan anggaran. Awalnya Manajemen Persiba berkeinginan menggelar trofeo dengan mengundang PSS dan Persib Bandung. Namun, dalam perkembangannya, kedua tim tersebut kesulitan untuk memenuhi undangan dari Manajemen Persiba.

Advertisement

“Ya, akhirnya kami larikan ke laga tersebut. Semua sudah kami persiapkan dan sudah ada kepastian,” kata Endro.

Di sisi lain, Manajemen Persiba saat ini bisa bernapas lega, karena terpilih menjadi tim fair play. Atas prestasi tersebut Tim Transisi memberikan penghargaan berupa hadiah uang senilai Rp100 juta. Sementara predikat peringkat ketiga, Persiba mengantongi pemasukan sebesar Rp500 juta.

“Lumayan untuk menutupi gaji pemain selama ikut Piala Kemerdekaan lalu. Selain itu uang itu juga kami pergunakan untuk menambahi kekurangan untuk perayaan ulang tahun Persiba” ucap Endro.

Advertisement

Endro menjelaskan, pernghargaan tim ter-fair play didasarkan pada penilaian insan sepak bola. Insan sepak bola tersebut meliputi Tim Transisi Kemenpora, tim teknis dan juga perwakilan media.

“Kami berterima kasih atas peghargaan yang diberikan. Ini menunjukkan tim kami bisa dijadikan acuan dalam menjunjung tinggi sportivitas,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif