SOLOPOS.COM - Warga membersihkan puing-puing kebakaran yang menimpa rumah milik Widodo, 55, warga Jl.Cempaka, Surowedanan, RT 004/RW 009, Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali Kota, Boyolali, Sabtu (19/9/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)
Kebakaran Boyolali melanda sebuah rumah di Pulisen Boyolali Kota.
Solopos.com, BOYOLALI — Kebakaran melanda rumah milik Widodo, 55, warga Jl. Cempaka Surowedanan RT 004/RW 009, Kelurahan Pulisen, Boyolali Kota, Boyolali, Sabtu (19/9/2015), sekitar pukul 07.00 WIB.
Dugaan sementara kebakaran bersumber dari kompor gas yang dibiarkan menyala saat Widodo keluar rumah. Kompor sedang digunakan untuk memasak.
Kejadian bermula saat Widodo, yang aktivitas kesehariannya berjualan ketupat tahu keliling, memasak ketupat. Saat menanak ketupat, korban keluar rumah.
Kebakaran kali pertama diketahui oleh tetangganya, Ali Munawar, 76.
“Ya memang katanya kompor di rumahnya jarang dimatikan karena terus dipakai untuk memasak. Tadi pagi waktu saya keluar rumah, tiba-tiba api sudah berkobar di atas atap rumah bagian dapur, api sudah sangat besar,” kata Ali.
Melihat kejadian tersebut, Ali berusaha mencari bantuan warga lainnya. Dia mendobrak pintu rumah bagian depan yang masih terkunci saat kebakaran terjadi.
“Barang-barang yang ada di ruangan depan langsung saya amankan. Kebetulan banyak sekali aset RT yang disimpan di ruangan itu, saya bawa keluar semuanya. Kalau yang di bagian dapur, saya dan warga tidak berani mendekat karena api sudah sangat besar,” imbuh Ali.
Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Sekitar pukul 08.00 WIB api berhasil dipadamkan.
Widodo mengatakan kerugian akibat kebakaran tersebut berkisar Rp150 juta.
Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kapolsek Boyolali Kota, AKP Miftakul Huda, membenarkan sumber kebakaran adalah kompor yang dibiarkan menyala saat penghuni pergi meninggalkan rumah.